SOLOPOS.COM - Suasana Kota Solo saat malam hari. (Dok/JIBI/Solopos)

 Suasana Kota Solo saat malam hari. (Dok/JIBI/Solopos)


Suasana Kota Solo saat malam hari. (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Pertumbuhan ekonomi Soloraya semester I-2013 mengalami perlambatan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bank Indonesia (BI) Solo, dalam kajian ekonomi regional memperkirakan pertumbuhan ekonomi Soloraya semester I hanya berkisar 4,9%-5,4%. Angka tersebut lebih rendah dibanding pertumbuhan ekonomi 2012 yang mencapai 5,76%.

Di sisi permintaan, perlambatan dipicu menurunnya kinerja investasi. Sementara dari sisi penawaran, sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) juga mengalami perlambatan. Sementara sektor konsumsi, ekspor, sektor pertanian hingga sektor industri pengolahan dan jasa masih mengalami pertumbuhan positif.

“Meski melambat, Soloraya masih bisa tumbuh dalam level yang cukup kuat,” kata Kepala Perwakilan BI Solo, Ismet Inono, di sela-sela acara Diseminasi Kajian Ekonomi Regional (KER) Soloraya Semester I-2013, di Kantor BI Solo, Rabu (20/11).

Ismet menjelaskan, perlambatan investasi dipengaruhi oleh prospek ekonomi global yang belum stabil akibat krisis Eropa dan AS. Berdasar Pemberitahuan Impor Barang (PIB) dari Dirjen Bea Cukai yang diolah BI Solo, nilai impor barang modal yang mengindikasi pertumbuhan investasi semester I-2013 tercatat mengalami kontraksi 76,23% atau lebih besar dari semester sebelumnya yang mengalami kontraksi 29,08%.

Sementara, kredit perbankan kepada sektor bangunan dan konstruksi hanya tumbu 8,83% jauh lebih rendah dari pertumbuhan semester sebelumnya 37,75%. Di lain pihak, lanjut Ismet, penyaluran kredit investasi oleh perbankan tercatat hanya tumbuh 52,77%, lebih rendah dari semester sebelumnya yang mencapai 54,46%.

Dia menjelaskan, konsumsi di wilayah Soloraya tumbuh stabil. Kuatnya konsumsi didukung daya beli masyarakat yang masih terjaga serta suku bunga kredit perbankan yang masih rendah. Rata-rata indeks keyakinan konsumen (IKK) berdasar survei konsumen oleh BI Solo, mencapai 151,1 lebih tinggi dari semester sebelumnya yaitu 142,9. “Ini indikasi bahwa konsumsi masih kuat.”

Indikator lain juga terlihat dari pendaftaran kendaraan baru, baik jenis mobil maupun motor juga masih mengalami peningkatan. Pendaftaran mobil baru tercatat tumbuh 22,71% atau lebih tinggi dari semester sebelumnya yang hanya tumbuh 20,91%.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya