SOLOPOS.COM - Pengamatan visual Gunung Merapi menunjukkan luncuran awan panas pada Jumat (20/8/2021) pagi. (Istimewa)

Solopos.com, KLATEN—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Klaten terus meningkatkan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi potensi bahaya erupsi Gunung Merapi. Hingga kini, level aktivitas Merapi masih bertahan pada level III atau siaga.

Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, mengatakan kesiapsiagaan terus dilakukan sejak Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menaikkan status aktivitas Gunung Merapi dari level waspada ke siaga sejak 5 November 2020 lalu. Hingga kini, koordinasi dengan warga, sukarelawan, serta perangkat desa di daerah rawan erupsi seperti di Desa Balerante, Sidorejo, serta Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang.

Promosi Gelar Festival Ramadan, PT Pegadaian Kanwil Jawa Barat Siapkan Panggung Emas

“Pantauan terhadap perkembangan aktivitas Merapi juga terus dilakukan karena memang level belum turun dan level siaga ini sudah bertahan setahun terakhir,” kata Nur saat berbincang dengan Solopos.com, Minggu (5/12/2021).

Baca Juga: Tol Solo-Jogja Jamin Tak Ganggu Jalan Kabupaten dan Saluran Irigasi

Nur juga mengatakan pengecekan selter pengungsian juga rutin dilakukan. Selter pengungsian ada di tiga lokasi yakni di Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, Desa Menden, Kecamatan Kebonarum, serta Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko. Nur memastikan hingga kini selter pengungsian masih steril dan tetap disiapkan jika sewaktu-waktu ada gelombang pengungsi warga dari lereng Merapi.

“Sampai saat ini sekat [bilik pemisah tempat istirahat] masih terpasang dan kami pertahankan untuk tidak dibongkar. Karena bagaimanapun kami tetap menjaga kondisi yang saat ini masih berada pada level III atau siaga,” kata dia.

Disinggung Gunung Semeru di Jawa Timur yang mengalami erupsi dan dikabarkan ada korban jiwa, Nur menegaskan kesiapsiagaan terhadap ancaman erupsi Merapi terus dilakukan. Hal itu dilakukan agar tak ada korban jiwa jika sewaktu-waktu erupsi terjadi.

Baca Juga: Selalu Gembira, Resep Mbah Gandung Tetap Sehat di Usia Senja

“Berkaitan dengan erupsi Gunung Semeru, kesiapsiagaan tetap dijaga. Koordinasi dengan para sukarelawan tetap kami lakukan intensif. Kemudian, kami juga akan meningkatkan lagi koordinasi dengan desa paseduluran,” kata dia.

Terkait pengiriman sukarelawan dari BPBD Klaten ke Lumajang guna membantu penanganan pascaerupsi Gunung Semeru, Nur mengatakan masih menunggu koordinasi dengan BPBD Jawa Tengah. “Kami masih koordinasi. Bila mendapatkan penugasan dari BPBD Jawa Tengah, tentu sukarelawan kami siap melaksanakan tugas kemanusiaan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya