SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Surabaya–Warga yang tinggal di sekitar Cemorolawang, Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo direkomendasi untuk segera mengungsi. Pasalnya, abu vulkanik semburan Gunung Bromo cenderung mengarah ke timur dan utara terus meningkat.

“Masyarakat yang tinggal di sekita Cemorolawang, terutama yang memiliki anak-anak diharap melakukan pengungsian keluar wilayah hingga hujan abu lebat mereda,” Kata penjaga Pos Pengamatan Gunung Bromo, Mulyono  Senin (27/12).

Promosi BRI Kantor Cabang Sukoharjo Salurkan CSR Senilai Lebih dari Rp1 Miliar

Menurut Mulyono, Gunung Bromo yang berstatus Siaga masih mengeluarkan abu yang cenderung bergerak ke arah timur dan utara. Sehingga masyarakat diminta untuk tetap menggunakan masker dan pelindung mata agar tehindar dari terpaan abu vulkanik.

“Semburan abu halus dan abu kalas, lapili dan biroplastik mencapai ketinggian 1.000 hingga 1.200 meter,” jelas Mulyono.

Menurut Mulyono, warga, maupun wisatawan saat ini tidak diperbolehkan masuk dalam kawasan kaldera Bromo dengan jarak aman 2 kilometer. Mulyono juga menyarankan, atap rumah warga dan pohon-pohon yang terkena dampak dari abu Bromo diimbau untuk segera dibersihkan agar tidak roboh.

Tapi sayangnya kata Mulyono, meski pihaknya sudah mengeluarkan rekomendasi, namun masih banyak warga yang menolak untuk mengungsi.

“Walau pun sudah disampaikan ke masyarakat, tetapi tetap saja ada yang tidak melakukannya. Ada yang tidak mau mengungsi. Pohon dan atap juga dibiarkan begitu saja. Soalnya takut kalau abunya dibersihkan nanti Bromo marah lagi. Padahal pihak TNI menawarkan untuk membantu membersihkan terpaan abu, tapi mereka tetap tidak mau,” pungkas Mulyono.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya