SOLOPOS.COM - Penjabat (Pj) Sekda Sukoharjo, Widodo (kiri) mengunjungi ruangan konsultasi saat launching pelayanan administrasi dan konsultasi secara online di Gedung Menara Wijaya, Kamis (26/11/2020). (Solopos.com-Humas Pemkab Sukoharjo)

Solopos.com, SUKOHARJO -- Penjabat (Pj) Sekda Sukoharjo, Budi Santoso, telah sembuh dari infeksi Covid-19. Budi telah melakukan aktivitas kerja menjalankan roda pemerintahan dan mengurus tata administrasi pemerintahan sejak awal 2021.

Budi terkonfirmasi positif Covid-19 menjelang libur Natal 2020. Lantaran memiliki penyakit penyerta atau komorbid, Budi sempat menjalani perawatan medis di rumah sakit.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kini, Budi telah kembali ngantor setelah sembuh. Bahkan, Budi mengikuti rapat koordinasi (rakor) persiapan pengamanan kepulangan narapidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir bersama unsur forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Sukoharjo di Kantor Bupati Sukoharjo, Rabu (6/1/2020).

Abu Bakar Ba'asyir Bebas, Ponpes Ngruki Sukoharjo Tak Gelar Penyambutan

"Saya dinyatakan sembuh dan kembali bekerja pada awal 2021. Alhamdulillah, berkat doa dan dukungan keluarga dan rekan kerja," kata Budi, Rabu.

Sebelum terkonfirmasi positif Covid-19, Pj Sekda Sukoharjo itu memiliki mobilitas tinggi lantaran keluarganya di Semarang. Ia sering bolak-balik Sukoharjo-Semarang untuk bertemu keluarganya sekali dalam sepekan.

Padahal, Semarang dan Sukoharjo merupakan daerah dengan tingkat risiko tinggi Covid-19 di Jawa Tengah. Budi berpesan agar masyarakat tidak mengabaikan protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penularan Covid-19.

3 Orang Positif Covid-19, 15 Pegawai Inspektorat Karanganyar Di-Swab

Rajin Cuci Tangan

"Jangan pernah melepas masker saat beraktivitas luar rumah. Harus rajin cuci tangan dengan sabun dan air untuk mencegah persebaran Covid-19 dalam lingkungan keluarga maupun kantor," ujar Pj Sekda Sukoharjo yang baru sembuh dari Covid-19 tersebut.

Sementaa Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Yunia Wahdiyati, mengakui angka kematian atau mortality rate pasien positif corona bertambah setiap hari. Jumlah pasien positif yang meninggal dunia per 5 Januari sebanyak 169 orang atau bertambah lima orang dari hari sebelumnya.

Bau Limbah Bikin Warga Pusing dan Mual, Pemdes Mulur Surati PT RUM Sukoharjo

Pasien positif yang meninggal dunia memiliki komorbid seperti diabetes, hipertensi, dan jantung. Yunia meminta agar kelompok masyarakat risiko tinggi seperti orang lanjut usia (lansia) dan anak-anak tidak beraktivitas luar rumah.

"Satgas tingkat kabupaten hingga desa terus mengingatkan masyarakat agar jangan kendor dalam melaksanalan protokol kesehatan. Disiplin menjalankan protokol kesehatan tak hanya melindungi diri sendiri namun juga keluarga dan rekan kerja dari paparan virus," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya