SOLOPOS.COM - Suasana simulasi pembelajaran tatap muka di SMP Negeri 2 Tengaran, Kabupaten Semarang, Jateng, Selasa (26/1/2021). (Semarangpos.com-Imam Yuda S.)

Solopos.com, SEMARANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang akan mulai menggelar pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah pada 30 Agustus 2021 nanti. Keputusan ini mengacu pada Instruksi Mendagri (Inmendagri) No. 34/2021 tentang PPKM level 3 yang diterapkan di Kota Semarang.

Dalam Inmendagri itu disebutkan wilayah yang berstatus level 3 diizinkan menggelar PTM secara terbatas. Jumlah peserta didik pun dibatasi, yakni maksimal 50% dari total kapasitas yang ada.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Semarang, Gunawan Saptogiri, mengaku menindaklanjuti instruksi Mendagri tentang PTM. Pihaknya pun langsung menggelar rapat dengan sejumlah stakeholder seperti

Baca juga: Densus 88 Antiteror Tangkap 53 Teroris, 11 Terduga dari Jateng

Komisi D DPRD Kota Semarang, Komite Sekolah, Dewan Pendidikan, dan perwakilan orang tua murid. “Dari rapat itu akhirnya diputuskan setuju untuk menggelar PTM secara terbatas di Kota Semarang. Pelaksanaan PTM terbatas akan kami mulai 30 Agustus nanti,” jelas Gunawan saat dihubungi Solopos.com, Jumat (20/8/2021).

Gunawan mengaku PTM nanti akan digelar di seluruh sekolah negeri mulai jenjang TK, SD, hingga SMP. Sementara untuk sekolah swasta diminta untuk mengajukan permohonan terlebih dahulu untuk menggelar pembelajaran tatap muka.

“Untuk sekolah swasta kita persilakan untuk mengajukan permohonan terlebih dahulu. Nanti, akan kami verifikasi. Kalau layak sekolah swasta di Semarang, tentu kami izinkan melaksanakan PTM,” jelasnya.

Baca juga: Vaksinasi di SMAN 1 Purwodadi, Pelajar Ingin Segera Belajar di Sekolah

Optimistis PTM Kota Semarang

Gunawan pun optimistis PTM di Kota Semarang akan berjalan sukses dan tidak menimbulkan klaster penularan Covid-19. Hal ini dikarenakan seluruh sekolah negeri di Semarang sudah siap melaksanakan PTM.

“Kalau untuk negeri kan sudah pernah menggelar uji coba [PTM]. Dulu uji coba dilaksanakan di seluruh SMP. Kalau SD per kecamatan dua, tapi nanti semuanya boleh menggelar PTM,” ujar Gunawan.

Selain itu, lanjut Gunawan, hampir seluruh guru di Kota Semarang telah menjalani vaksinasi untuk meminimalisasi penularan Covid-19. “Dulu kan kita pernah menggelar program Vaksinasi Sapu Jagad. Program itu menyasar seluruh guru. Jadi hampir 90% lebih guru di Kota Semarang yang sudah divaksin. Kalau pun belum, biasanya ada masalah pribadi seperti kesehatan atau sedang hamil,” jelasnya.

Baca juga: Disbudpar Kudus Putar Otak, Target Retribusi Wisata Jeblok

Gunawan juga meminta satuan pendidikan atau sekolah untuk menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat saat menggelar PTM terbatas.

Prokes itu antara lain menyiapkan sarana dan prasarana seperti tempat cuci tangan atau menyediakan hand sanitizer. Kemudian, menerapkan jaga jarak dan pembatasan jumlah peserta didik maksimal 50% dari kapasitas.

“Selain itu, sekolah juga harus punya Satuan Tugas [Satgas] Covid-19. Persyaratan itu harus dipenuh agar boleh menggelar PTM,” terangnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya