SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Semarangpos.com, SEMARANG — Pemerintah Kota Semarang menargetkan investasi yang masuk di ibu kota Jawa Tengah ini menembus angka Rp30 triliun pada tahun 2019. Target itu meningkat dibandingkan realisasi 2018 yang tercatat Rp27,55 triliun.

Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), realisasi penanaman modal di Kota Semarang pada semester I/2019 mencapai Rp15,94 triliun. Perinciannya, Penanaman modal dalam negeri (PMDN) Rp14,36 triliun dan penanaman modal asing (PMA) Rp1,58 triliun. Realisasi tersebut tumbuh 14,96% year on year (yoy) dibandingkan penanaman modal pada semester I/2018 yang tercatat Rp13,86 triliun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wakil Walikota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu menyampaikan faktor yang mendorong investasi di ibu kota Jawa Tengah ini adalah keamanan dan kenyamanan bagi pelaku usaha dalam menanamkan modal. Selain itu, Pemkot melakukan berbagai upaya untuk memudahkan perizinan. “Sejak pencanangan Onlie Single Submission (OSS), kita berupaya agar perizinan lebih mudah dan terintegrasi dalam satu atap,” ujarnya kepada Bisnis akhir pekan lalu.

Ita, sapaan akrabnya, berharap realisasi investasi pada semester II/2019 melampaui raihan pada semester I/2019 sekitar Rp16 triliun. Dengan demikian, jumlah penanaman modal di Semarang pada tahun ini dapat menembus Rp30 triliun.

Menurutnya, dengan sistem perizinan terintegrasi, pemkot lebih mudah berkoordinasi perihal kebutuhan investor. Biasanya mereka memerlukan hunian untuk ekspatriat, bahan baku, dan tenaga kerja.

Ketersediaan infrastruktur yang mumpuni juga mendongkrak visi Semarang sebagai kota perdagangan dan jasa. Adanya jalan tol membuat waktu tempuh ke Jakarta hanya lima jam, ke Surabaya tiga jam, dan Solo 45 menit. Selain itu, kapasitas Bandara Ahmad Yani sudah bertaraf internasional, dengan kapasitas 28 kali lipat dari bandara yang lama.

Ita menuturkan, penanaman modal juga berkaitan dengan agenda internasional yang digelar di Semarang. Misalnya, kejuaraan dunia Motocross MXGP 2019 yang diselenggarakan pada 13—14 Juli 2019.

Sektor Unggulan
Ita menyebutkan sektor yang diunggulkan Semarang dalam menarik investasi ialah pariwisata dan agribisnis. Sejumlah lokasi pariwisata yang potensial ialah Hutan Wisata Tinjomoyo, Taman Satwa, Taman Lele, dan Kawasan Kota Lama.

Di sektor agribisnis, Semarang memiliki lahan produktif sekitar 30.000 hektare (ha) dan persawahan 2.000 ha. Selain pertanian, ada juga fasilitas Rumah Potong Hewan, sehingga perizinan peternakan dan pemotongan akan lebih mudah.

“Semarang cukup komplit untuk investasi, karena ada berbagai sektor yang potensial. Makanya ramai-ramai investasi ke Semarang,” ajaknya.

Kepala DPMPTSP Kota Semarang Ulfi Imran Basuki mengungkapkan, sesuai Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), target investasi pada 2019 senilai Rp18,5 triliun. Namun, Pemkot tentunya berupaya maksimal untuk melampaui target itu.

“Itu [Rp18,5 triliun] target formal RPJMD. Kita tidak terpancang target itu, kita tetap berupaya maksimal,” tuturnya.

Adapun, realisasi investasi Rp15,94 triliun pada semester I/2019 berasal dari 936 perusahaan dan menjaring 23.162 orang tenaga kerja WNI. Perinciannya, perusahaan PMA ada 25 unit dengan tenaga kerja 575 orang, dan perusahaan PMDN 911 unit dengan tenaga kerja 22.587 orang.

Sektor utama yang mendorong investasi pada Januari—Juni 2019 ialah konstruksi, perumahan, kawasan industri, dan perkantoran.

KLIK dan LIKE di sini untuk lebih banyak berita Semarang Raya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya