SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, KARANGANYAR</strong> &ndash; Usia beberapa peserta upacara peringatan hari ulang tahun (HUT) Kemerdekaan ke-73 Republik Indonesia di Desa Bolon, Colomadu, Karanganyar boleh dibilang sudah senja. Namun semangat mereka tak kalah dengan para peserta muda lainnya.</p><p>&ldquo;Saya tidak ingat berapa umur saya secara tepat, tapi kalau 80 tahun sudah lebih,&rdquo; ujar Ny. Dini ketika ditemui seusai <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180817/494/934697/tak-punya-lapangan-warga-nglinggo-karanganyar-upacara-di-sawah" title="Tak Punya Lapangan, Warga Nglinggo Karanganyar Upacara di Sawah">upacara</a> di Lapangan Desa Bolon, Jumat (17/8/2018) pagi.</p><p>Menurut dia, meski saat upacara harus berdiri tegak selama lebih dari satu jam, dia mengaku masih kuat. Dia selalu ikut upacara setiap desanya menggelar peringatan HUT RI.</p><p>Dia mengaku ikhlas berdiri tegak mengikuti upacara, sebab upacara ini untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Bahkan hal ini sudah dilakukannya bertahun-tahun. &ldquo;<i>Kula mboten awrat tumut upacara senajan kedah ngadek lami. Wong niki rak nggih kangge mengeti kemerdekaan</i>. [Saya tak keberatan ikut upacara meski harus berdiri lama. Ini kan untuk memperingati hari kemerdekaan,&rdquo; ujar dia.</p><p>Hal serupa juga dilakukan seorang nenek lainnya, Ny. Redjo yang usianya juga 80 tahun lebih. Dengan mengenakan kain jarit dan baju kebaya seperti temannya dia juga mengikuti upacara sejak awal sampai akhir.</p><p>&ldquo;<i>Yen mung setunggal tahun sepindah kula ngadek upacara ngoten wau tasih kiyat.</i> [Kalau hanya satu tahun sekali saya berdiri upacara seperti tadi masih kuat],&rdquo; ujar dia sambil memakan nasi bungkus bekal yang dibawa dari rumah seusai upacara.</p><p>Dia mengungkapkan, jika diberi umur panjang dan masih kuat, siap mengikuti upacara seperti ini pada peringatan tahun depan. Dia mengaku suka bertemu dengan banyak orang dari berbagai dusun.</p><p>Sementara itu Ketua PKK Desa Bolon, Titi Sayekti mengatakan upacara tersebut diikuti generasi muda hingga generasi tua. Peserta berasal dari 12 RT seluruh dusun di Desa Bolon, perwakilan RW, pelajar, mahasiswa KKN di Bolon, tim SAR, salah satu perkumpulan beladiri, perangkat desa dan sebagainya.</p><p>&ldquo;Jumlahnya kira-kira 1.000 orang termasuk di antaranya posyandu lansia. Tadi malam saya sempat bertemu mereka dan mereka telah menyiapkan diri untuk ikut upacara. Upacara ini dilakukan setiap tahun,&rdquo; kata dia.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya