SOLOPOS.COM - Ketua PP Muhammadiyah, sekaligus pengarah program Eco Bhinneka, Syafiq A. Mughni. (Tangkapan Layar)

Solopos.com, SOLO — Solopos Institute bekerja sama dengan program Eco Bhinneka Muhammadiyah menggelar workshop pembuatan video. Melalui kemampuan dalam pembuatan video, diharapkan program Eco Bhinneka Muhammadiyah dapat tersampaikan ke masyarakat.

Diketahui, JISRA atau Joint Initiative for Strategic Religious Action, yakni sebuah konsorsium yang anggotanya terdiri berbagai organisasi berbasis iman, antar agama maupun organisasi lainnya, yang bersama-sama ingin mendorong terwujudnya kebebasan beragama atau berkeyakinan (KKB) di tujuh negara, yakni Ethiopia, Indonesia, Irak, Kenya, Mali, Nigeria, dan Uganda.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Di dalam program JISRA, Muhammadiyah akan mengerjakan kegiatan bersama komunitas lintas iman selama lima tahun melalui suatu aksi bersama yang berkontribusi dalam upaya pengelolaan kelestarian lingkungan, bernama Eco Bhinneka. Kegiatan dilakukan di empat wilayah, yakni Kalimantan Barat (Pontianak), Jawa Tengah (Solo), Jawa Timur (Banyuwangi), dan Maluku Utara (Ternate).

Direktur Eco Bhinneka Muhammadiyah, Hening Parlan, mengatakan telah menjadi kesepakatan bersama bahwa dalam menjalankan program tersebut, harus ada aksi nyata di lapangan yang dilakukan.

“Ini adalah cita-cita saat penyusunan dulu, bahwa kami berniat membangun kesepahaman lintas agama, membangun perdamaian, dan itu tidak hanya dengan kata-kata. Kami menggunakan aksi lapangan. Kita ada di 4 wilayah yakni Pontianak, Banyuwangi, Ternate dan Solo,” kata dia, dalam pertemuan daring kegiatan pembukaan workshop pembuatan video tersebut, Selasa (6/9/2022).

Baca Juga: Kopi Agroforestri, Wajah Baru Kopi Indonesia

Di sisi lain dia berharap kegiatan yang telah terlaksana dalam program tersebut sebisa mungkin dapat tersampaikan ke masyarakat.

“Kalau kegiatan ini tidak disampaikan kepada publik, maka kegiatan ini akan hilang. Oleh karena itu, video, kita tahu kita menghadapi situasi dimana semuanya adalah digital,” lanjut dia.

Ketua PP Muhammadiyah, sekaligus pengarah program Eco Bhinneka, Syafiq A. Mughni, menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam program tersebut, terutama Solopos Institute yang telah menjalin kerja sama dengan program Eco Bhinneka Muhammadiyah. Dia berharap kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan lancar dan bisa memberi manfaat untuk masyarakat luas.

“Program ini merupakan manifestasi dari tekat kami membangun kerja sama antar berbagai pihak dalam program yang bermanfaat. Kita sama-sama mengetahui dalam hidup di masyarakat dengan berbagai ragam budaya, agama, suku bangsa dan lain sebagainya, itu sebuah realitas. Kami tidak ingin keberagaman sebagai kelemahan, namun sebaliknya kami berupaya menjadikan itu sebagai sebuah kekuatan,” jelas dia.

Baca Juga: Normalisasi Upah Murah Pekerja Gig Transportasi

Tanggung Jawab Besar

Untuk itu menurutnya perlu dibangun pemahaman bersama, bahwa kita semua menghadapi tantangan yang sama. Mulai dari problem kemiskinan, ketidakadilan, kesenjangan dan lingkungan hidup. Problem itu tidak mungkin diselesaikan satu kelompok saja, namun perlu bersama-sama.

“Kita juga tidak akan mengharap bahwa 100%, semua problem itu dihadapi pemerintah atau negara saja, itu suatu hal yang tidak mungkin, beban pemerintah cukup besar. Untuk itu kita harus bersama-sama. Tentu pemerintah juga berkewajiban sebagai lembaga yang memiliki mandat dari rakyat, untuk melakukan pengembangan kehidupan masyarakat yang lebih baik,” lanjut dia.

Namun begitu, masyarakat juga harus ikut terlibat, guna melakukan banyak hal yang mungkin tidak dapat terkaver pemerintah. Menurutnya semua pihak memiliki tanggung jawab yang sangat besar di dalam membangun kekuatan. Dengan begitu tidak hanya menjadi potenti namun kekuatan nyata yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat banyak.

Di sisi lain, di tengah upaya memberikan pemahaman itu, tentu bukan hanya sebagian yang harus paham. Tapi masyrakat luas juga perlu memahami hal tersebut. “Dengan begitu promosi pemikiran dan aksi ini tentu sangat diperlukan untuk masyarakat. Kita harus menjadi agen perubahan dan motivator dan mejadi teladan bagi masyrakaat banyak bagaimana sesungguhnya menyikapi preblem yang ada di tengah kita,” kata dia.

Namun pihaknya menyadari Indonesia memiliki wilayah yang luas. hal itu tidak mungkin bisa terjangkau oleh program yang dilakukan tersebut secara keseluruhan. “Kita pilih beberapa daerah yang kita anggap penting dan layak untuk dijadikan sebagai area pelaksanaan program ini. sekecil apapun yang dilakukan akan sangat bermanfaat bagi masyarakat,” ujarnya.

Baca Juga: Sarang Walet Si Emas Putih, Ekspor Andalan Jawa Tengah

Untuk itu di samping menata diri dengan program yang baik, perlu diseminasikan pada masyarakat banyak tentang ide atau gagasan yang dimunculkan, sehingga semakin hari ini akan menjadi gerakan yang terpacu dengan sendirinya.

“Menyadari perkembangan dunia saat ini, maka promosi dari program ini juga ada dokumentasi yang akan berperan penting. Bukan hanya sebagai dokumen sejarah terhadap apa yang pernah kita lakukan, melainkan juga sebagai bahan kajian bagi masyarakat banyak sebagai bahan renungan, sebagai model yang pernah kita lakukan dan perlu dilanjutkan masyarakat banyak,” kata dia.

Dengan begitu, lanjutnya, bentuk dokumentasi tersebut akan dikembangkan atas kerja sama antara Solopos Institute dan Eco Bhinneka Muhammadiyah. “Tentu harus dibangun dan dilakukan sebaik-baiknya. Ini sangat penting sebab di tengah perkembangan era digital ini sebenarnya kita bisa dengan mudah menyebarkan ide-ide bagus ini kepada masyarakat. Dan ini mau tidak mau harus dilakukan. Kalau tidak, tentu ini akan menjadi gerakan yang berskala kecil saja dan tidak memiliki dampak yang besar,” jelas dia.

Baca Juga: Sulit Tergantikan Mesin, Potensi Profesi Akuntan Masih Terbuka Lebar

Sementara itu Manajer Solopos Institute, Sholahuddin, mengatakan workshop produksi video merupakan workshop pertama yang akan dilakukan dalam program kerja sama tersebut. Nantinya akan dilanjutkan dengan pelatihan jurnalistik dan penulisan esai yang akan dilakukan pada tanggal 13-14 September nanti. Selain itu ada pula workshop pembuatan flyer.

Selanjutnya nanti semua peserta akan membuat produk, baik video maupun karya jurnalistik dan esai. “Untuk video nanti rencana akan diputar pada Muktamar Muhammadiyah. Kemudian untuk produk jurnalistik atau esai juga akan ditayangkan baik di Solopos.com maupun di media yang berafiliasi di Muhammadiyah. Posisi Solopos hanya sebagai konsultan sebagai mitra dialog dalam proses pembuatan produk jurnalistik tersebut,” jelas dia.

Untuk workshop pembuatan video, akan dilakukan dengan beberapa materi. Di antaranya ada merancang konten video, teknik pengambilan gambar, editing dan narasi video serta merancang proyek video program Eco Bhinneka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya