SOLOPOS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua MUI Ma'ruf Amin, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyampaikan keterangan pers seusai pertemuan dengan tokoh lintas agama di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/5/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Puspa Perwitasar)

Presiden Jokowi menyatakan telah bertemu Panglima TNI dan menyinggung isu pembelian 5.000 senjata.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sudah bertemu dengan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo terkait pernyataan mengenai isu pembelian 5.000 senjata ilegal.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

“Tadi malam sepulang saya dari Bali, saya sudah bertemu dengan Panglima TNI di Halim, dan sudah dijelaskan,” kata Presiden Jokowi kepada wartawan, Rabu (27/9/2017).

Ekspedisi Mudik 2024

Mengenai kebenaran materi yang disampaikan oleh Panglima TNI dalam pertemuan dengan para senior TNI itu, Presiden menegaskan bahwa penjelasan dari Menko Polhukam sudah jelas. “Jadi saya kira tidak usah saya ulang lagi,” tegasnya.

Ketika ditanya wartawan mengenai penjelasan Panglima TNI dalam pertemuan di Lanud Halim Perdanakusuma, Presiden enggan berbicara detail. Presiden hanya mengaku bahwa dirinya tidak bisa menyampaikan semua yang telah dijelaskan oleh Panglima TNI.

“Mengenai penjelasan yang disampaikan Panglima TNI tidak bisa semua saya sampaikan,” ujar Presiden Jokowi. Baca juga: Wiranto Angkat Bicara, Ternyata Ini yang Disebut “5.000 Senjata Ilegal.

Adapun, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menyatakan, bahwa pengadaan 500 pucuk senjata laras pendek oleh Badan Intelijen Negara (BIN) akan digunakan untuk pendidikan intelijen. Baca juga: Panglima TNI Didesak Mundur, JK Serahkan Penilaian ke Presiden Jokowi.

“Ini untuk pendidikan intelijen, dan dilakukan oleh lembaga resmi institusi pemerintah,” kata Wiranto ketika memberikan keterangan pers di kantornya di Jakarta, Minggu (24/9/2017) lalu. Baca juga: TNI AU Bantah Ragukan Panglima TNI Soal Isu Penyelundupan 5.000 Senjata.

Wiranto menjelaskan sebanyak 500 pucuk senjata tersebut tidak diimpor dari luar negeri, melainkan dipesan dari PT Pindad. Soal isu pembelian senjata secara ilegal itu, Menko Polhukam Wiranto menilai telah terjadi miskomunikasi di antara instansi terkait.

“Saya sudah panggil Panglima TNI dan Polri, ini hanya masalah komunikasi yang tidak tuntas terkait pembelian senjata itu,” kata Wiranto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya