SOLOPOS.COM - Pengunjung mencicipi teh saat Tea Expo di Pendapi Gede, Solo, Jumat (12/10) yang merupakan rangkaian Solo International Tea Festival. Acara tersebut bertujuan memberi kesempatan kepada potensi-potensi lokal untuk mempromosikan produk mereka ke pelaku bisnis. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)


Pengunjung mencicipi teh saat Tea Expo di Pendapi Gede, Solo, Jumat (12/10) yang merupakan rangkaian Solo International Tea Festival. Acara tersebut bertujuan memberi kesempatan kepada potensi-potensi lokal untuk mempromosikan produk mereka ke pelaku bisnis. (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Suasana di pendapa Omah Sinten Solo tampak lengang, Sabtu (13/10) siang. Meski hawa panas pantulan terik matahari menyelimuti tak membuat gerah lingkungan Omah Sinten lantaran rindangnya pepohonan yang ada. Beberapa orang terlihat asyik membuka laptop dengan memanfaatkan jaringan hotspot.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Suasana sedikit berbeda di bangunan berinding gebyok lantai II paling timur. Sekumpulan orang asing bersama para tokoh nasional duduk berdiskusi mengeliling bangku kayu berbentuk segi panjang. Ada belasan master teh kelas dunia yang hadir di ruang itu.

Mereka terdiri atas Soren Mikael Cristian Bisgaard (Jepang), Wing Chi Ip (Hong Kong), Prof Gerard Bodeker (Australia), Rajah Baner Jee (India), Kamelia Siaw (Malaysia), Hoo Kian Leong (Taiwan), Mr Lee (Singapura), Kib Roby (AS), Wendy (Australia), Rahmad Badrudin (Ketua Dewan Teh Indonesia), Atik Darmadi (Ketua Asosiasi Teh Indonesia), Rahmad Gunadi (Dirut PT Pagilaran Wonosobo), Endru Supit (owner PT Sariwangi AEA).

Hadir juga sosok yang tak asing bagi masyarakat Solo, yakni Joko Widodo alias Jokowi di tengah-tengah mereka. Laki-laki berkemeja putih itu sempat menyeruput teh asal Jepang yang disajikan dengan mangkuk unik. Mimik mukanya agak aneh, seperti menahan sesuatu setelah menikmati teh hangat itu. Beberapa saat kemudian, pria yang terpilih jadi Gubernur DKI itu pun tersenyum sampai kelihatan giginya.

Seorang perempuan warga negara asing di samping kanan Jokowi tiba-tiba memberikan sebuah tas souvenir. “Thank you,” jawab Jokowi singkat seraya menebar senyum dan menerima tas mungil itu dengan kedua tangannya.

Perbincangan mereka tentang teh pun berlanjut selama beberapa menit. Entah apa yang dibicarakan mereka. Bagaimana mengangkat teh Indonesia menjadi teh dengan nilai jual tinggi, itulah yang menjadi pokok pembicaraan. Mereka pun berpose bersama di pendapa Omah Sinten sebelum berpisah. “Anak saya ngefuns sama bapak [Jokowi]. Boleh foto bersama. Nanti gambarnya saya kirimkan ke anak saya,” pinta Agus Supriyadi, seorang tokoh Dewan Teh Indonesia (DTI), kepada Jokowi.

Jokowi bak selebritis dalam momentum itu. “Tehnya pahit banget. Justru yang pahit itu katanya yang memiliki nilai tinggi. Teh yang saya minum itu ternyata dari Jepang. Teh negeri ini posisinya masih di level menengah ke bawah. Dengan festival teh ini diharapkan bisa mengangkat teh Indonesia agar bernilai tinggi. Harga bisa tinggi, produsennya juga untung, itu targetnya,” jelas Jokowi saat dijumpai wartawan seusai dialog.

Jokowi juga menyampaikan persiapannya untuk gladi bersih pelantikan Gubernur di Jakarta, Minggu (14/10/2012), sekitar pukul 10.00 WIB. Ia masih mengemas sejumlah perlengkapan pribadi untuk berangkat ke Ibukota. “Yang penting bukan pelantikannya, tapi setelah dilantiknya. Persiapannya ya sama seperti pelantikan Walikota dulu,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya