SOLO — Dua mobil hemat energi asal Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Samudra dan Estungkara ditarget mampu menghemat energi secara maksimal di ajang International Shell Eco Marathon (SEM), yang digelar di Sirkuit Sepang, Malaysia, 4-7 Juli mendatang. Kedua mobil ditergetkan mampu mencapai jarak 200 kilometer dengan satu liter gasoline (bensin) sebagai bahan bakar.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Samudra dan Estungkara, merupakan karya 14 mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik (FT) UNS Solo yang sebelumnya telah mengikuti kompetisi kendaraan hemat bahan bakar tingkat nasional, Indonesia Energy Marathon Challage (IEMC) pada 2012 lalu.
Saat itu, Samudra yang ikut dalam kategori urban gasoline berhasil mencapai jarak 68 kilometer dengan satu liter bensin premium. Menurut dosen pembimbing tim, Ubaidillah, saat diuji coba beberapa waktu lalu, Samudra yang berkapasitas single seat (satu tempat duduk) itu mampu menempuh jarak 100 kilometer dengan satu liter bensin. Sementara itu, Estungkara yang ikut mewakili kategori prototype gasoline mampu menempuh jarak 90 kilometer dengan satu liter bensin premium.
“Pencapaian ini masih bisa ditingkatkan hingga mencapai 200 kilometer per liternya. Untuk mentargetkan juara, kami belum bisa memprediksi. Namun, kami tetap ingin meraih pencapaian yang lebih menghemat energi, setidaknya sampai 200 kilometer per liter,” paparnya ketika ditemui wartawan di Halaman Rektorat UNS Solo, Jumat (17/5/2013).
Ubaidillah melanjutkan, untuk merakit merakit dua mobil berkapasitas mesin 115 cc ini, masing-masing tim mendapat insentif dana sebesar Rp40 juta dari penyelenggara. Untuk menyempurnakan rakitan, setiap tim yang masing-masing beranggotakan tujuh orang mahasiswa melakukan uji coba saat malam hari sejak akhir Januari lalu. Di Malaysia, Samudra dan Estungkara akan menjalani evaluasi proposal dan 10 kali uji coba mesin. Keikutsertaan tim UNS di ajang SEM merupakan yang pertama kali. SEM 2013 diikuti 150 tim se-Asia.
Terpisah, Rektor UNS Prof Dr Ravik Karsidi MS, mengatakan mobil hemat energi karya mahasiswanya dapat menjadi alternatif untuk mengatasi ketersediaan harga BBM. Samudra, katanya terbuat dari material komposit, sedangkan Estungkara terbuat dari plat aluminium.
“Kedua bahan memiliki massa ringan dan dapat menekan penggunaan BBM, “ ujarnya kepada wartawan.