SOLOPOS.COM - Bacaleg Partai Golkar untuk DPRD Solo di Dapil II Solo yang meliputi Kecamatan Laweyan, Sekar Krisnaulli Tandjung, di Roemahku Heritage Laweyan, Selasa (30/5/2023) malam. (Solopos.com/Kurniawan)

Solopos.com, SOLO–Bacaleg DPRD Kota Solo dari Partai Golkar, Sekar Krisnaulli Tandjung, berharap cemooh-cemooh dan hinaan di media sosial, apalagi menyerang pribadi, tidak akan banyak terjadi menuju Pemilu 2024.

Pernyataan itu dia sampaikan saat ditanya awak media terkait fenomena pelecehan dan penghinaan di media sosial sepanjang tahun politik. Kasus terbaru yang viral pelecehan dan ujaran kebencian terhadap Selvi Ananda, istri dari Gibran Rakabuming Raka.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Harapan saya semoga cemooh-cemooh yang sifatnya pribadi ini enggak terlalu banyak. Karena sangat sulit untuk benar-benar dihilangkan. Karena kita pribadi yang punya emosi, hati yang sulit untuk menjaga itu kan,” ujar dia di Laweyan, Selasa (30/5/2023).

Ekspedisi Mudik 2024

Sekar melihat fenomena menghina dan melecehkan di media sosial tidak lepas dari penggunaan akun. Masing masing orang bisa menggunakan atau memakai nama akun apapun. Dan mereka bersembunyi di balik itu. Dengan seperti itu mereka merasa tersembunyi.

Situasinya berbeda bila antar orang bertemu langsung dan berinteraksi. Mereka tidak akan berani berbuat seenaknya sendiri karena ada konsekuensi yang akan ditanggung.

“Kalau ketemu tidak berani berbuat yang menyakiti hati. Kalau pakai akun ibaratnya seperti ada safety-nya,” tutur dia.

Sekar mengajak warganet untuk bijak dan cerdas dalam bermedia sosial. Dengan begitu sebuah opini atau pendapat bisa disampaikan ke publik melalui medsos, tapi tidak melecehkan atau menghina orang lain. Opini itu jangan pula merupakan hoax atau fitnah.

“Kita sebagai warganet bisa menggunakan kemampuannya dalam beropini lewat medsos yang produktif dan optimis. Walau pun kita juga membuka terhadap kritikan. Tapi harapannya warganet juga bisa menjaga komentarnya. Agar tak terjadi lebih banyak lagi hal-hal seperti itu ke depan,” seru dia.

Sekar mengingatkan bagaimana perasaan korban dan anggota keluarganya, bila dilecehkan di ruang publik.

“Sebelum berkomentar, atau mencuit, posisikan kita di posisi orang yang akan dikomentari. Contoh kalau ada orang yang mengujarkan sesuatu yang jelek ke kita, bagaimana perasaannya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya