SOLOPOS.COM - Suasana jual beli sapi di Pasar Hewan Jatinom tetap ramai pada Minggu (15/5/2022). Pasar Hewan Jatinom buka saban hari Legi dalam penanggalan Jawa. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN — Pemkab Klaten menutup seluruh pasar hewan selama dua pekan mulai, Rabu (25/5/2022). Penutupan dilakukan untuk pengendalian dan pencegahan persebaran penyakit mulut dan kuku (PMK).

Keputusan diambil Pemkab dari hasil rapat koordinasi penanganan PMK di Pendapa Pemkab Klaten, Selasa (24/5/2022) siang. Rapat dipimpin Bupati Klaten, Sri Mulyani. Rapat dihadiri seluruh camat, OPD terkait, lurah pasar, sejumlah kepala desa, serta perwakilan Polres dan Kodim Klaten.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beberapa pasar hewan di Klaten, seperti Pasar Hewan Jatinom, Prambanan, Plembon (Klaten Utara), Cawas, Pedan, Bayat, dan Wedi. Ketujuh pasar hewan itu ditutup selama dua pekan atau 14 hari mulai Rabu (25/5/2022) hingga Selasa (7/6/2022).

“Kami sudah rapat dengan Forkompimda dan lurah pasar untuk sementara menutup pasar hewan di Klaten. Ada enam pasar hewan dan semuanya sepakat menutup pasar hewan selama 14 hari mulai 25 Mei 2022 sampai 7 Juni 2022,” kata Mulyani saat ditemui wartawan seusai rapat koordinasi.

Ekspedisi Mudik 2024

Mulyani mengatakan penutupan sementara seluruh pasar hewan itu bukan lantaran kasus ternak terpapar PMK banyak. Penutupan dilakukan untuk mengecegah persebaran penyakit ternak disebabkan virus itu tak semakin masif.

Baca Juga: Kambing di Pasar Plembon Klaten Dinyatakan Bebas PMK, Segini Harganya

“Tujuannya agar persebaran penyakit tidak semakin masif. Sehingga saat Iduladha nanti semua ternak dalam kondisi sehat,” kata Mulyani.

Mulyani mengatakan pengawasan lalu lintas hewan ternak diperketat. Bakal ada penyekatan ternak pada pintu masuk Klaten mulai Rabu.

Hewan ternak dari luar daerah untuk sementara tak diizinkan masuk ke wilayah Klaten. Penyekatan itu bekerja sama dengan Polres Klaten.

“Sebenarnya semua sudah mengetahui bahwa PMK tidak menular ke manusia. Tetapi virus ini sangat cepat persebarannya ke ternak. Kami imbau warga Klaten tak perlu panik dan takut,” kata Mulyani.

Baca Juga: Ada Temuan PMK, Bupati Klaten Temui Blantik Sapi di Prambanan

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten, Widiyanti, mengatakan tahap pengendalian penanganan kasus PMK, meliputi pencarian sumber infeksi, pengendalian persebaran, pengobatan, serta vaksinasi.

Luar Daerah

Dari hasil identifikasi dan investigasi yang dilakukan petugas kesehatan hewan DKPP Klaten, rata-rata kasus ternak yang terkonfirmasi positif PMK serta suspek PMK berasal dari ternak luar daerah yang belum lama dibeli peternak Klaten.

“Rata-rata bersumber dari pembelian ternak di pasar hewan,” jelas Widiyanti.

Terkait angka kasus PMK di Klaten, Widiyanti menjelaskan hingga kini ada enam ternak positif PMK. Sementara, 63 ternak suspek PMK dan tersebar di 12 desa di enam kecamatan.

“Kalau dilihat dari angka kasusnya memang belum mengkhawatirkan. Kalau dilihat persebaran virusnya, PMK mudah menular. Agar tidak merambah ke desa lainnya, perlu dilakukan langkah antisipasi,” kata Widiyanti.

Baca Juga: 15 Sapi Luar Daerah Tak Diizinkan Dijual di Jatinom Klaten, Alasannya?

Pengobatan

Terkait penanganan ternak yang terkonfirmasi maupun suspek, Widiyanti menuturkan selama proses pengobatan perlu dilakukan isolasi terhadap ternak. Para peternak diminta tak mengeluarkan ternak yang sakit dari kandang.

Selain itu, petugas kesehatan hewan secara rutin mengecek perkembangan kesehatan ternak termasuk melakukan pengobatan.

“Kami berharap peternak dari luar Klaten jangan masuk dulu. Ini dilakukan dalam rangka menekan persebaran kasus PMK di Klaten. Kami berharap kebijakan dari bupati untuk sementara menutup seluruh pasar hewan bisa dipatuhi semua blantik maupun pedagang ternak,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya