SOLOPOS.COM - Ilustrasi Pendidikan SMP (Solopos/Whisnupaksa Kridhangkara)

Solopos.com, WONOGIRI — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wonogiri menjamin seluruh lulusan sekolah dasar (SD) atau sederajat memperoleh layanan pendidikan di jenjang sekolah menengah pertama (SMP).

Lulusan SD di Wonogiri yang gagal mendaftar melalui penerimaan peserta didik baru (PPDB) karena faktor tertentu atau tak melanjutkan sekolah karena alasan ekonomi, akan diupayakan tetap bisa bersekolah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Wonogiri, Gino, saat ditemui solopos.com di kantornya, Bulusulur, Kecamatan Wonogiri, Kamis (18/6/2020), menyampaikan PPDB baik dalam jaringan (daring) atau online maupun luar jaringan (luring) atau manual hanya teknis penjaringan siswa baru.

Sederet Masalah PPDB Online SMA/SMK Ini Terjadi di Wonogiri

Sejatinya, roh PPDB adalah untuk menjamin seluruh lulusan mendapatkan layanan pendidikan. Dia meyakini semua lulusan SD di Wonogiri bisa mendapatkan sekolah melalui PPDB daring.

Namun, Disdikbud sudah mengantisipasi apabila hingga masa pendaftaran ditutup ada lulusan SD yang gagal mendaftarkan diri melalui PPDB.

Mantan Kepala SMPN 1 Wonogiri itu mencontohkan siswa di pelosok yang tak mendapatkan sekolah karena kuota siswa baru SMP yang paling dekat dengan rumahnya sudah penuh.

Wisata Desa di Wonogiri Kehilangan Potensi Pendapatan Hingga Ratusan Juta Rupiah

Pada sisi lain SMP lainnya berjarak sangat jauh dari rumahnya, sehingga si anak lulusan SD hanya bisa bersekolah di SMP tersebut.

Contoh lainnya jika terdapat anak yang tak bersedia melanjutkan sekolah atau orang tua tak menyekolahkan anak yang sudah lulus SD karena alasan ekonomi.

“Jika ada kasus seperti itu kami akan membuat kebijakan khusus agar anak bersangkutan bisa mendapatkan sekolah. Misalnya seperti menambah rombel [rombongan belajar] di SMP paling dekat dengannya. Tapi langkah ini diambil jika ada kondisi seperti itu terjadi saja,” kata Gino.

Bawaslu Wonogiri Tak Minta Tambahan Anggaran Pengawasan Pilkada

Apabila ada anak yang tak bersedia bersekolah atau orang tua menyekolahkan karena alasan ekonomi, Gino memastikan Pemkab akan ada memberi solusi untuk memastikan anak bisa bersekolah.

Informasi yang dihimpun solopos.com, peristiwa seperti itu pernah dialami 109 lulusan SD tahun pelajaran 2017/2018 dari 10 desa/kelurahan di Kismantoro.

Kemauan Anak

Sejak lulus dari SD mereka tak melanjutkan sekolah, tetapi kejadian itu diketahui pada September 2019 lalu setelah tim menelusuri.

Setelah berbagai cara 75 anak di Wonogiri itu akhirnya bersedia sekolah. Namun, 34 anak di antaranya tetap tak sekolah. Saat ditelusuri mereka mengaku tak bersedia melanjutkan sekolah.

Pada sisi lain orang tua kurang kuat mendorong anak agar bersedia bersekolah, sehingga hanya menuruti kemauan anak. Selain itu orang tua merasa tak mampu membeli sepatu, tas, seragam, dan buku tulis.

Bupati, Joko Sutopo, turun langsung menangani masalah itu dengan cara mengumpulkan para lulusan dan orang tua mereka, kepala SD/MI hingga SMP/MTs, tokoh masyarakat, dan jajaran forum komunikasi pimpinan kecamatan (forkompincam).

Keren, Seniman Bikin Lagu Kisahkan Keindahan Waduk Pidekso Wonogiri

Pertemuan itu menghasilkan solusi, yakni Bupati mengaver kebutuhan pengadaan sarana pendidikan para lulusan SD itu, sehingga seluruh anak bisa sekolah.

Meminilisasi kasus tersebut terjadi lagi Pemkab mengalokasikan anggaran Rp10 miliar untuk pengadaan seragam bagi siswa SD dan SMP, tahun ini. Para siswa akan mendapatkannya secara gratis.

Tahun ini PPDB SMP kali pertama digelar secara daring. Disdikbud mengubah jadwal pendaftaran yang ditetapkan dalam petunjuk teknis (Juknis) menjadi lebih lama. Awalnya pendaftaran digelar 17-20 Juni 2020. Disdikbud mengubah menjadi 17-30 Juni 2020.

Ketua PPDB Wonogiri yang juga Sekretaris Disdikbud, Sriyanto, menyatakan hal senada. Dia memastikan semua lulusan SD di Wonogiri bisa melanjutkan sekolah.

Pihaknya sudah memberi kemudahan-kemudahan agar lulusan SD bisa mendaftarkan diri secara daring untuk masuk SMP. Salah satunya pendaftaran dibantu pihak SD asal dari awal hingga berhasil mendaftarkan diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya