SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Probolinggo–Areal steril dari puncak kawah Gunung Bromo sudah ditetapkan sejauh 3 kilometer. Tetapi hingga kini petugas terus meningkatkan penjagaan agar tidak ada turis-turis yang melanggar aturan itu.

“Karena di sini (kawasan Gunung Bromo) banyak sekali jalan ‘tikus’nya. Banyak jalur ilegalnya,” kata Mulyono, petugas Pos Pengamatan Gunung Bromo di Cemorolawang, Sukapura, Probolinggo, Senin (29/11).

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Menurut Mulyono, meski banyak jalur ‘tikus’ menuju kawah Bromo, petugas terus meningkatkan penjagaan di beberapa titik. Hingga kini belum ada laporan masuk adanya turis yang melanggar kawasan itu.

“Di setiap satu jalan tikus, kami siapkan sampai enam penjaga,” kata Mulyono. “Saat ini situasinya masih terkendali.”

Bromo merupakan salah satu obyek wisata utama di Jawa Timur. Gunung Bromo menjadi menarik karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.

Merujuk pada banyaknya korban tewas di Gunung Merapi, areal steril yang ditetapkan pemerintah diduga kerap dilanggar. Alhasil, korban tewas akibat awan panas atau wedhus gembel berjatuhan.

Saat ini petugas di Gunung Bromo masih terus melakukan pemantauan aktivitas gunung setinggi 2.392 DPL (dari permukaan laut) itu masih mengeluarkan abu vulkanik disertai material. Hingga pagi ini terpantau asap dari puncak Bromo mencapai ketinggian 800 meter.

“Aktivitasnya terus meningkat. Kadang-kadang turun drastis. Tetapi pagi ini cuacanya sangat cerah dan anginnya tenang. Asap mengarah ke Malang,” kata Mulyono.

vivanews/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya