SOLOPOS.COM - Ilustrasi pemain sepak bola. (Freepik)

Solopos.com, SOLO -- Bandar judi bola offline atau darat di Solo rupanya tak asal menjalankan bisnisnya. Seorang bandar judi bola, Joni, mengatakan untuk memulai bisnis perjudian sepak bola offline tak cukup dengan bekal pengalaman.

Saat membuka perjudian, Joni sebelumnya telah mempelajari sejarah klub yang akan bertanding hingga rekor pertemuan klub tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Layaknya seorang akademisi, bandar judi bola juga rajin belajar. "Belajar itu wajib, jadi bandar tidak boleh asal. Setiap hari saya jarang tidur, malam fokus perhitungan uang, siang belajar rekor pertemuan klub bertanding," papar Joni saat berbincang dengan Solopos.com di Solo pada Jumat (4/9/2020).

Selamat Hari Pelanggan Nasional, Pernah Dikecewakan Seperti 3 Tokoh Ini?

Dia menjelaskan beberapa pertandingan terkadang tidak memungkinkan untuk dikaji. Ia memilih mengacu voor atau pur, masyarakat Solo menyebutnya, pada bursa taruhan Asia.

Namun, voor itu telah dimodifikasi sedemikian rupa agar pejudi kesulitan menebak dua kemungkinan tersebut.

"Kalau pejudi menang, saya kan dapat potongan. Kalau menang Rp100.000 potongan Rp5.000. Kalau pejudi kalah, masih kena tambahan kekalahan per Rp50.000 tambah Rp25.000 atau ken. Jadi bagaimana bandar bisa kalah?," ulas Joni.

Covid-19 di Boyolali Menyebar ke Perusahaan Picu 26 Kasus Baru, Begini Ceritanya

Menjadi Lebih Peka

Dalam setiap pertandingan dia membatasi jumlah taruhan yakni Rp10 juta. Karena sudah lama berkecimpung dalam dunia hitam sebagai bandar judi bola, feeling yang dia miliki jadi lebih peka.

Lantaran itu, jika merasa akan kalah dalam sebuah pertandingan, Joni akan melempar taruhan ke bandar lain.

Selama setahun, entah berapa ratusan juta sudah dia peroleh. Uang hasil mengelola bisnis judi bola dia gunakan untuk membayar kebutuhan merantau dan membayar uang kuliah hingga lulus. "Kadang ada teman-teman yang minta traktir. Saya tawari, kalau uang yang saya punya itu uang panas. Kalau mau ya saya traktir, kalau tidak ya sudah," imbuh dia.

Maju Pilkada Wonogiri 2020, Joko Sutopo Hobi Naik Gunung

Mengawali dunia hitam yang bisa disebut profesional pada 2016 hingga 2017, kini di tahun 2020 mantan bandar judi bola itu sudah bergabung dalam komunitas pemuda hijrah.

Joni mengakui dorongan untuk segera kembali ke jalan yang lurus selalu berkecamuk setiap dia memperoleh keuntungan yang banyak saat menjadi bandar judi bola.

Dia pun ingin mengingatkan para pejudi, termasuk bandar judi bola, untuk segera berhenti berburu uang panas. “Saya cuma berpesan kepada para penjudi untuk segera berhenti. Penjudi itu kalau sudah menang pasti ingin lagi, kalau sudah kalah ingin menutupi. Bandar akan selalu menang, penjudi akan selalu kalah," imbuh Joni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya