SOLOPOS.COM - Suasana Selter Kuliner Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo, Jumat (26/6/2020). (Solopos-Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO -- Sejumlah selter pedagang kaki lima (PKL) di Kota Solo yakni Selter Kuliner Sriwedari dan Selter Kota Barat menerima pedagang baru.

Di Selter Kuliner Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Solo, pada Jumat (26/6/2020), dua lapak baru dipersiapkan untuk berdagang. Separuh ruang Selter Kuliner Sriwedari kosong dan terdapat surat imbauan untuk segera aktif berjualan dari Dinas Perdagangan yang ditempel pada tembok.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Bendahara Paguyuban Selter Kuliner Sriwedari, Marsono, 46, menjelaskan jumlah pedagang yang aktif sebanyak 18 pedagang dari 60 ruang yang tersedia di selter tersebut.

Wali Kota Solo Ancam Blacklist RT/RW Yang Palsukan Surat Domisili Calon Siswa di PPDB

Ekspedisi Mudik 2024

Pedagang tidak menempati selter kuliner menghadapi sejumlah tantangan, antara lain bangunan selter tidak terlihat oleh pengguna jalan di Jl. Kebangkitan Nasional karena tertutup bangunan kios.

“Berjualan harus mengeluarkan modal. Satu dua hari nggak lalu harus mengeluarkan modal lagi untuk berjualan hari berikutnya. Para pedagang sudah tahu mendapatkan imbauan dari Disdag,” katanya kepada .

Kembali Dibuka, Bupati Karanganyar Minta Jalur Pendakian Gunung Lawu Dirawat

Menurut Marsono, terdapat tambahan dua pedagang baru yang memulai usaha sejak Kamis (26/6/2020). Ia berharap Selter Kuliner Sriwedari kembali dipenuhi pedagang aktif supaya dapat mengundang banyak pengunjung.

Lama Tidak Aktif

Ketua Paguyuban Pedagang Kaki Lima (PKL) Selter Kota Barat Solo, Agus Nugroho, menjelaskan mendapatkan satu anggota baru pindahan dari Selter Supomo. Surat izin penempatan pedagang tersebut dicabut karena lama tidak aktif berjualan di Selter Supomo.

“Dia mengajukan lagi permohonan menempati selter dan mendapatkan lokasi Selter Kota Barat. Kini semua pedagang berjumlah 43 orang aktif berjualan. Awal pandemi menyisakan 50 persen yang aktif berjualan,” katanya.

Diyakini Lebih Tua Ketimbang Candi Prambanan, Candi Gumuk di Tibayan Klaten Tak Terawat

Sebelumnya, Kepala Bidang PKL Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Solo, Didik Anggono, menjelaskan pedagang yang aktif di 23 titik selter yang tersebar di wilayah Kota Solo berkisar 30 persen saja saat pandemi Covid-19.

Namun, Disdag Kota Solo kebanjiran surat permohonan penempatan selter dari warga yang merintis usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya