SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO — Pedagang kali lima (PKL) yang menempati selter Pasar Jongke, Pajang, Laweyan, Solo, mengeluhkan kondisi selter mereka yang sudah miring dan rawan ambruk.

Pedagang melaporkan kerusakan selter PKL Pasar Jongke itu kepada lurah pasar. Namun, sampai sekarang belum diperbaiki.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ada lima bangunan selter PKL di Pasar Jongke. Kondisi semua bangunan selter tidak ada yang bagus. Bahkan dua bangunan selter kondisinya miring akibat tiang penyangga selter patah. Kami terpaksa menganjal tiang selter dengan bambu agar bangunan tidak ambruk,” ujar Hadiyat pedagang aksesori sepeda motor kepada Solopos.com, Kamis (11/10/2018).

Hadiyat mengungkapkan pedagang setiap berjualan merasa ketakutan karena bangunannya sudah tidak layak ditempati pedagang. Namun, karena tidak ada lokasi berjualan lain pedagang memilih bertahan di sini.

“Setiap ada angin kencang pedagang meninggalkan selter karena takut ambruk. Kami berharap selter PKL Pasar Jongke bisa segera diperbaiki agar pedagang bisa tenang berjualan,” kata dia.

Senada diungkapkan pedagang lainnya, Ahmad Badrus. Menurut dia, kondisi PKL Pasar Jongke sangat memprihatinkan.

Ia menjelaskan saat kondisi bangunan selter masih bagus pedagang tidak ada yang berjualan karena sepi pembeli. Sepinya membeli diperparah dengan kondisi selter yang rusak membuat pedagang ketakutan berjualan.

“Saya tidak bisa membayangkan kalau hujan nanti bangunan selter bisa ambruk. Sebagian besar kayu buat penyangga keropos akibat dimakan rayap,” kata dia.

Lurah Pasar Jongke, Darsono, membenarkan kondisi selter Pasar Jongke sangat memprihatinkan. Tiang penyangga atap selter banyak keropos. Selain itu, tanah bangunan di lokasi selter bergerak sehingga mengakibatkan bangunan selter miring.

“Saya sudah melaporkan kerusakan selter ini ke Disdag [Dinas Perdagangan] Solo. Kerusakan tidak bisa segera diperbaiki karena harus menunggu pengajuan dana dari APBD terlebih dulu,” kata dia.

Ia menjelaskan kondisi banguna selter sudah termakan usia. Bangunan selter Pasar Jongke dulunya adalah bekas terminal angkutan umum Pasar Jongke. Kemudian berubah fungsi menjadi selter PKL.

“Pedagang yang berjualan di selter Pasar Jongke merupakan PKL hasil relokasi dari Jl. dr. Radjiman. Kami mencatat dari total 60 PKL yang aktif berjualan setiap hari hanya 20 PKL,” kata dia.

Ia menambahkan sementara ini tiang selter diganjal bambu agar atapnya tidak ambruk. Pedagang diimbau berhati-hati saat berjualan karena kondisi bangunan rawan ambruk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya