SOLOPOS.COM - Kondisi deretan selter PKL Manahan, Solo, Minggu (26/1/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO — Pemerintah Kota (Pemkot) Solo belum mendapatkan lokasi pengganti selter di sekitar Stadion Manahan yang bakal dirobohkan menyusul persiapan Piala Dunia U-20 2021 mendatang.

Sesuai rekomendasi Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), kawasan Stadion Manahan Solo harus bersih dari pedagang kaki lima (PKL) enam bulan sebelum perhelatan Piala Dunia U-20.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo, menyebut FIFA membagi venue pertandingan Piala Dunia U-20 menjadi tiga titik.

Duh, Jl. Slamet Riyadi dan Gladak Solo Marak Knalpot Brong

Ring satu merupakan Stadion Manahan, ring dua adalah lingkungan di dalam pagar atau kawasan Manahan, dan ring tiga yakni lingkungan di luar pagar kawasan.

Dia menyebut ketiga ring venue Piala Dunia U-20 itu harus steril, maka selter yang menempel di pagar stadion harus dibongkar.

Demikian pula di dalam kawasan Stadion Manahan Solo juga harus steril, termasuk tidak boleh ada kegiatan pedagang.

Luar Pagar

Penataan ring dua atau kawasan Manahan telah dianggarkan di Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Logo Dicatut di Spanduk Promosi Pasar Rakyat Alkid Keraton, Pemkot Solo: Acara Itu Tak Berizin!

Pemkot Solo, sambung Rudy, fokus menata ring tiga atau lingkungan di luar pagar kawasan Manahan.

“Kawasan area Stadion Manahan baru kami carikan solusinya untuk selter. Kami bongkar total, area food court harus di luar area. Mau makan ya di luar stadion. Radius 1 km harus steril,” ucap Wali Kota Solo.

Ihwal lapangan pendukung event Piala Dunia U-20, lanjut dia, saat ini baru dibahas dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Dalam rapat virtual terkait persiapan Piala Dunia U-20 yang digelar beberapa waktu lalu, Kemenpora mengecek sejumlah hal, di antaranya status kepemilikan lahan dan anggaran pembenahan.

Selalu Tampil Dengan Celana Jins Hitam, Ternyata Ini Alasan Gibran Cawali Solo

Pemkot adalah pemilik lima lapangan pendukung event Piala Dunia U-20, namun tidak memiliki anggaran pembenahan karena mayoritas digunakan untuk penanganan Covid-19.

Sementara, renovasi lapangan latihan tidak boleh dibebankan kepada pemerintah pusat.

Kawasan Pendidikan

Lima lapangan pendukung event Piala Dunia U-20 yang disetujui adalah Stadion Sriwedari, Lapangan Kottabarat, Banyuanyar, Karangasem, dan Sriwaru. Sedangkan lapangan Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo masih belum pasti.

“Boleh enggak berada di kawasan pendidikan. Lalu bagaimana jaraknya dengan lokasi Stadion Manahan yang maksimalnya 10 menit perjalanan,” beber Rudy.

21 Tahun dan 4 Kali Ganti Presiden, Pria Ini Jadi Anggota Paling Senior DPRD Solo

Salah satu pedagang di Selter Manahan Solo, Surati, mengaku sudah mendengar rencana pembongkaran tersebut menjelang event Piala Dunia U-20.

“Saya belum dapat sosialisasi terkait pembongkaran selter [Manahan]. Dulu sebelum Corona itu ramai kabarnya, tapi saya belum ada kelanjutannya. Sampai sekarang juga belum ada pendataan,” kata dia, dihubungi terpisah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya