SOLOPOS.COM - Selter Galabo (Dok/JIBI/Solopos)

Selter Galabo (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Kalangan DPRD Solo mempertimbangkan alokasi anggaran terkait rencana penyusunan detail engineering design (DED) ulang selter Gladak Langen Bogan (Galabo). Hanya saja, kalangan DPRD masih menunggu pemaparan terkait rencana itu.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Anggota Komisi III, Abdullah AA, menjelaskan perbaikan yang perlu dilakukan di Galabo terkait slidding kanopi serta perbaikan talang air.

“Kami lihat dulu nanti kegiatan yang disampaikan seperti apa. Bisa saja DPRD memback up rencana itu. Tetapi kami harap ini hanya sekali saja,” ungkapnya saat ditemui di kantor DPC Hanura Solo, Sabtu (29/6/2013).

Disampaikannya, talang air di selter Galabo sudah rusak. Kondisi itu menyebabkan ketidaknyamanan bagi pedagang serta para pecinta kuliner terutama saat hujan.

Abdullah mengatakan kondisi selter Galabo yang direvitalisasi tahun lalu jauh dari harapan. Pasalnya, pembangunan tak memperhatikan rekomendasi DPRD terutama terkait slidding kanopi.

“Galabo yang kemarin itu terutama persoalan tenaga konsultan tidak becus. Kemarin Komisi III merekomendasikan penutup atap bisa dibuka dan ditutup menggunakan elektrik atau hidrolik. Tetapi tidak dilakukan. Ini bagian pemkot yang menggunakan anggaran itu [UPTD Kuliner] harus bertanggung jawab,” papar dia.

Alhasil, alokasi anggaran senilai Rp5 miliar di tahun lalu untuk revitasi selter Galabo tak bisa maksimal. “Mudah-mudahan yang memegang saat ini bisa merapikan kondisi Galabo. Ya mau tidak mau itu kan dilakukan perbaikan,” jelas dia.

Sementara itu, Ketua DPRD Solo, YF Sukasno, mempersilakan rencana penyusunan DED ulang selter Galabo dilakukan. “Kalau mau DED disusun ulang silakan saja. Biar nanti dikaji oleh komisi terkait,” terangnya.

Dia mencontohkan larisnya jualan kuliner bisa jadi dipengaruhi makanan yang disajikan serta menampilkan daftar menu. “Pembeli itu datang kan bisa karena rasanya. Ada fasilitas umum yang memadahi serta sisi keamanan dan kenyamanan diperhatikan. Masak baru memesan makanan saja, sudah banyak pengamen yang berdatangan, ini tentu tidak membuat nyaman,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya