SOLOPOS.COM - Kondisi jalan di Dusun Tegalrejo, Puntukrejo, Ngargoyoso, Karanganyar, setelah peristiwa banjir bercampur material tanah Sabtu (21/11/2020). (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Banjir air bercampur tanah terjadi di Dusun Tegalrejo, Puntukrejo, Ngargoyoso, Karanganyar Sabtu (21/11/2020). Hal tersebut disebabkan saluran air tidak lagi mampu menampung volume air hujan yang meruah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, melalui video yang tersebar di Whatsapp, seseorang penumpang mobil mengabadikan momen banjir air bercampur tanah tersebut. Di dalam video tersebut terlihat pengguna jalan dari arah Karangpandan menuju kawasan wisata Ngargoyoso harus berhenti di tengah hujan deras lantaran arus air yang kuat dan membawa material tanah. Ditambah lagi medan jalan yang curam membuat kondisi jalan semakin rawan kecelakaan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Strategi Pemkab Karanganyar Untuk Percepat Penanganan Covid-19

Di dalam video tersebut juga terlihat satu sepeda motor yang dikendarai warga terjatuh akibat tergelincir di tengah deras air bercampur tanah. Beberapa warga terlihat membantu pengendara yang terjatuh tersebut. Insiden tersebut terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.

Kades Puntukrejo, Suparno, mengatakan sebelum banjir, daerah tersebut diguyur hujan lebat sejak pukul 10.00 WIB. Saluran yang berfungsi mengalirkan air dari rumah warga dan sawah tersebut tidak mampu menampung tingginya volume air hujan.

“Salurannya juga terganjal bebatuan yang masuk ke selokan. Jadi meluber ke badan jalan,” kata dia kepada Solopos.com.

Kadus Koripan Matesih Karanganyar Positif Covid-19 Seusai Hadiri Hajatan

Minta Pemilik Lahan Perbaiki Saluran

Suparno menjelaskan setelah hujan reda, warga dan sukarelawan membersihkan lumpur dan material yang tersisa di badan jalan. Dia juga sudah menyampaikan kepada pemilik lahan supaya memperbaiki saluran air yang rusak.

“Paling tidak itu dibersihkan, atau kalau bisa diperbaiki. Sudah saya sampaikan ke pengembangnya. Besok katanya mau ditangani langsung. Awalnya itu tanah pribadi, tapi kemudian dikembangkan, dikavling untuk dijadikan perumahan kecil,” imbuh dia.

Kades mengimbau agar pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut untuk berhati-hati saat musim hujan saat ini. Sementara itu, berdasarkan kejadian, sudah dua kali terjadi luapan air yang membawa material tanah.

Jelang Libur Akhir Tahun, Disparpora Ingatkan Pengelola Tempat Wisata Bentuk Satgas Mandiri

“Sudah dua kali, tapi yang pertama tidak seperti yang kali ini,” beber dia.

Terpisah, Kepala Pelaksana Harian BPBD Karanganyar, Sundoro Budi Karyanto, menjelaskan luapan air murni karena adanya material proyek yang menghambat saluran air. Ia mengatakan pihak terkait segera menindaklanjuti kejadian tersebut. Terkait antisipasi bencana, dia mengimbau setiap pengembang yang melakukan alih fungsi lahan agar lebih berhati-hati dalam melakukan kajian analisa dampak lingkungan. Sehingga, potensi terjadinya bencana bisa dihindari.

“Kalau soal kajian potensi alih lahan di ranah DPUPR, DLH, dan pihak terkait lainnya. Kami lebih mengimbau agar tidak terjadi bencana maka dalam setiap pengalihan fungsi lahan ya harus berhati-hati untuk menghindari potensi longsor, banjir dan lainnya. Tapi setahu saya baru kali ini terjadi tadi,” ucap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya