SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir (Dok/JIBI/Solopos)

Rumah warga di Gondang, Sragen, kebanjiran air comberan lantaran selokan mampet saat hujan deras.

Solopos.com, SRAGEN — Empat rumah milik warga di Dukuh Gondang Tani RT 023, Desa/Kecamatan Gondang, Sragen kebanjiran luapan air dari selokan yang mampet saat hujan deras mengguyur dukuh setempat, Minggu (2/10/2016) sore. Air luapan selokan itu sempat masuk ke dapur empat rumah warga tersebut dengan ketinggian sampai 50 cm.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Warga sekitar bergotong-royong membantu empat warga itu untuk menyelamatkan barang-barang berharga agar tidak terendam air. Keempat rumah itu milik Mbah Kliwon, Dwi, Didu, dan Widi.

Tokoh masyarakat setempat, Abastianto, kepada Solopos.com, Minggu sore, menyampaikan selokan di lingkungan RT 023 merupakan hilir dari aliran drainase di wilayah Gondang Baru. Dia menjelaskan sebelumnya air drainase di Gondang Baru itu sempat dibuang ke sungai tetapi aliran ke sungai malah dibuntu sehingga air tumpah ruah di lingkungan RT 023.

“Sampah dan sejumlah kotoran menyumbat selokan di wilayah RT 023 dan akibatnya selokan mampet. Dampaknya air selokan itu meluap dan menggenangi pelataran rumah warga. Bahkan ada yang masuk ke rumah warga. Saat hujan tadi tinggi air hampir menyentuh pinggang. Sekarang di dalam rumah warga saja ketinggian air sampai lutut orang dewasa,” kata Abas.

Abas mengimbau kepada warga agar tidak membuang sampah sembarangan. Dia langsung menghubungi Kepala Desa Gondang Eko Hidayanto agar mengetahui kondisi lingkungan di Gondang Tani. Setelah menerima laporan warga, Eko pun langsung terjun ke lokasi melihat kondisi lingkungan masyarakatnya. Eko bersyukur saat datang air mulai surut. Dia mendapat laporan bila sumber permasalahan banjir itu disebabkan selokan mampet.

Dia menilai endapan walet ditambah dengan ranting pohon dan sampah. Material itulah, kata dia, yang menutupi selokan dan membuat mampet aliran airnya. Rumah yang kebanjiran itu, ujar dia, hanya berjarak 10 meter dari selokan. Tahun depan, Eko berkomitmen akan membangun selokan sepanjang 1,5 km di lingkungan RT 023 itu. Dia tidak ingin peristiwa banjir yang melanda warga terulang kembali.

“Tahun depan akan kami bangun dengan lebar 60 cm hingga 100 cm. Dengan panjang 1,5 km, saya kira membutuhkan dana Rp300 jutaan. Untuk saat ini, kami tidak memungkinkan memperbaiki selokan itu karena KUPA-PPAS [Kebijanan Umum Perubahan Anggaran, Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara, APBD Perubahan 2016 sudah digedok,” katanya.

Eko masih melihat kondisi di lingkungan RT 023. Untuk sementara keempat warga itu belum mengungsi ke rumah tetangga. Eko pun belum berencana menyalurkan bantuan kepada mereka. Dia merencakan kerja bakti membersihkan selokan dengan meminta bantuan Abastianto sebagai tokoh masyarakat setempat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya