SOLOPOS.COM - Ilustrasi kaca mobil pecah (JIBI/Solopos/Dok.)

Solopos.com, KLATEN–Polres Klaten terus menyelidiki kasus pencurian dengan modus memecah kaca mobil. Bahkan, mereka juga berkomunikasi dengan Polres lintas wilayah untuk mengetahui kelompok-kelompok pelaku kejahatan.

Kapolres Klaten, AKBP Nazirwan Adji Wibowo, mengatakan kejahatan dengan modus tersebut agak sulit terungkap karena diduga kejahatan berkelompok.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kejahatan ini [pecah kaca] memang sulit diprediksi. Beberapa waktu lalu, peristiwa semacam itu juga pernah terjadi dan kami berhasil menangkap pelakunya yang berupa kelompok,” katanya saat dijumpai solopos.com di Pemkab Klaten, Senin (28/10/2013).

Terkait penanganan kasus semacam itu yang kembali muncul di Klaten, pihaknya tetap berupaya melakukan penyelidikan dan pencarian pelakunya. “Kami juga bekerja sama dengan polres antarwilayah jika ada penangkapan kelompok pelaku kejahatan. Mungkin saja, mereka satu jaringan sehingga kami bisa melakukan penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.

Selain itu, ia pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada agar tidak menjadi korban kejahatan tersebut. Salah satunya dengan mengubah kebiasaan rutin yang dilakukan sehingga tidak bisa menjadi pantauan para pelaku kejahatan.

“Dugaan kami, para pelaku pencurian itu pasti sudah mengamati kebiasaan para korban. Seperti perkiraan tanggalnya, jam pengambilan dan tempat mampir setelah mengambil uang dari bank. Jadi, kebiasaan yang dilakukan korbannya, dia bisa tahu. Untuk antisipasi, sebaiknya setelah mengambil uang, segera pulang dan menyimpan uang tersebut di tempat yang aman,” imbuhnya.

Ia pun menyatakan sebaiknya kebiasaan untuk mengambil uang di bank secara rutin itu diganti polanya secara berkala sehingga sebisa mungkin menutup celah para pelaku kejahatan. Sebab, lanjut dia, kejahatan dengan modus seperti itu tidak bisa diprediksi. Ia pun belum bisa memastikan apakah pelaku kejahatan tersebut baru-baru ini adalah perorangan atau kelompok.

Diberitakan sebelumnya, pekan lalu dua orang pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan pendidikan menjadi korban pencurian dengan modus memecah kaca mobil. Para pelaku mengambil tas yang tergeletak di dalam mobil saat ditinggal pemiliknya mampir ke suatu tempat.

Sebab, mereka memarkirkan mobil itu di tepi jalan raya setelah mengambil uang dari bank. Diduga, rutinitas para korbannya telah diintai sebelumnya sehingga para pelaku mudah melakukan aksinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya