SOLOPOS.COM - 196 bintara dilantik menjadi personil Polri dengan pangkat bripda di SPN Selopamioro, Imogiri, Bantul pada Selasa (6/3/2018). (Foto istimewa)

Sebanyak 196 bintara dilantik dalam Upacara Penutupan Pendidikan Pembentukan Bintara 2017/2018

Harianjogja.com, BANTUL-Sebanyak 196 bintara dilantik dalam Upacara Penutupan Pendidikan Pembentukan Bintara 2017/2018 pada Selasa (6/3/2018). Sejumlah personel tersebut dilantik dengan pangkat brigadir polisi dua (bripda) di SPN Selopamiora.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sejumlah pemuda ini dilantik setelah sebelumnya melaksanakan pendidikan selama tujuh bulan. Pelantikan anggota baru Polri ini dihadiri langsung oleh Kapolda DIY, Brigjen Pol Ahmad Dofiri.

Ia menyampaikan selamat kepada para personil baru ini sekaligus menekankan jika pembentukan bintara merupakan hal yang penting dalam mewujudkan Polri yang profesional, modern, dan terpercaya (promoter).

“Bintara merupakan garda terdepan dalam pelaksanaan tugas Polri,” ujarnya kemarin di hadapan siswa yang dilantik.

Hal ini juga ditunjang dengan jumlah brigadir yang mencapai 350.994 personil di seluruh Indonesia atau sama dengan 79,2% dari jumlah total personil Polri. Karena itu, kinerja dan perilaku bintara akan berdampak besar dalam citra dan kinerja kepolisian bagi masyarakat.

Selain SPN Selopamioro, pendidikan serupa juga digelar di Sepolwan Lemdiklat Polri, Pusdik Sabhara, Pusdik Binmas, dan 28 SPN lainnya.

Secara keseluruhan, disampaikan pula jika dalam tahun ajaran 2017/2018 ini, pendidikan bintara telah menghasilkan 10.139 personil yang terdiri dari 9.578 polisi pria dan 561 polisi wanita.

Dari jumlah tersebut, 9.939 bintara memiliki kualifikasi umum sedangkan 200 lainnya memiliki kualifikasi pengusaan teknologi informasi.

Lebih lanjut, Kapolda mengingatkan jika tugas kepolisian saat ini tidak lepas dari perkembangan globalisasi dan demokratisasi di dunia. Hal ini menjadikan dunia tak berbatas dan berdampak major dalam kehidupan manusia termasuk soal aspek keamanan.

Ada sejumlah implikasi negatif seperti bermunculan ragam kejahatan baru seperi munculnya nilai primordial berlatar kesukuan maupun agam, penyebaran ujaran kebencian, hoax, dan pencemaran nama baik.

Sejumlah personil baru ini diminta untuk mengemban amanah dalam menjalankan tugasnya. Apalagi tahun ini ada sejumlah agenda yang perlu menjadi perhatian seperti pengamanan pemilihan legislatif serta menjelang pilpres 2019 mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya