Seleksi pimpinan KPK dibumbui pertanyaan soal Pansel KPK yang 100% diisi perempuan.
Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) memilih Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel KPK) semuanya perempuan. Kenapa kaum laki-laki tidak dilibatkan?
Promosi Jadi Merek Bank Paling Berharga di RI, Nilai Brand BRI Capai US$5,3 Miliar
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mengatakan semua perempuan bukan menjadi isu utama dalam hal ini. Tetapi, presiden mempunyai kriteria tersendiri untuk menyaring anggota Pansel KPK dari berbagai usulan yang mencapai lebih dari 40 orang.
“Saya rasa itu bukan isu utama, Presiden memilih berdasarkan kriteria-kriteria sebagaimana beliau sampaikan tadi. Ini masalah integritas, ini masalah komptensi, dan juga beberapa keberagaman keahlian,” katanya di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta, Kamis (21/5/2015).
Presiden Jokowi, kata Mensesneg Pratikno, membaca profil masing-masing calon. Setelah melalui proses yang memakan waktu dua pekan, akhirnya diputuskan nama-nama tersebut.
Presiden Jokowi saat memberikan keterangan pers mengatakan kriterianya harus kompeten dan berintegritas. Keahlian tim pansel juga harus lengkap, yaitu ada ahli hukum, baik hukum pidana, ahli hukum tata negara, dan hukum bisnis. Ada pula ahli ekonomi manajemen organisasi, psikolog, sosiolog, dan ahli tata kelola pemerintahan.
“Itu harapan beliau memang ini pansel segera bekerja. Semangatnya adalah bukan semata-mata berhenti memilih orang tapi memilih orang yang akan dibawa ke DPR sebagai bagian dari upaya untuk membentuk institusi KPK yang berwibawa sebagai lembaga negara,” ujar Pratikno.
“Latar belakangnya ya itu, kalau ketemunya perempuan semuanya, ya sama saja pertanyaannya kalau ketemunya laki-laki semua,” jelas mantan Rektor UGM tersebut.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
