SOLOPOS.COM - Ilustrasi KPK (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Seleksi Pimpinan KPK kini pada tahap melacak track record para capim KPK.

Solopos.com, JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan akan memperlakukan sama semua calon pimpinan (capim) KPK. Pimpinan KPK pun tidak ragu memberikan data anggota internal yang mengikuti seleksi capim lembaga penegak hukum tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Kita akan sampaikan semuanya misalnya apakah pernah diperiksa di PI [Pengawas Internal], kita anggap sama semuanya,” kata Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja dalam konferensi pers di Gedung KPK Jakarta, Selasa (28/7/2015).

Untuk diketahui, dari 48 orang yang lolos tahap dua seleksi calon pimpinan KPK ada 5 orang yang berasal dari internal KPK.

Mereka adalah Pelaksana harian (Plh) Direktur Direktorat Pengolahan Informasi dan Data KPK Budi Pribadi; Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono; Pelaksana Tugas Pimpinan KPK Johan Budi Sapto Pribowo.

Selain itu, Direktur Direktorat Pembinaan Jaringan Kerjasama Antar Komisi dan Instansi KPK Sujanarko; dan jaksa pada KPK sekaligus Deputi Direktorat Penuntutan Yudi Kristiana.

“KPK akan menyampaikan pertama LHKPN [Laporan harta Kekayaan Penyelenggara Negara] terutama untuk penyelenggara negara, kedua apakah mereka pernah dilaporkan ke KPK, pernahkan menjadi saksi, semua data dari KPK akan disampaikan ke pansel, dan diserahkan ke pansel untuk menilai,” tambah Pandu.

Namun KPK tidak akan membuat daftar merah atau kuning seperti dalam penelusuran rekam jejak menteri.

“Nanti kita akan menyampaiakn apakah pernah diperiksa dalam kasus apa dan sebagainya, semua kita buka, tidak kami berikan preferensi [merah atau kuning] seperti itu,” tambah Pandu.

Plt. Wakil Ketua KPK Indriyanto Seno Adji menambahkan KPK memang memiliki karekter yang berbeda dengan lembaga penegak hukum lain sehingga penelusuran rekam jejak sangat dibutuhkan.

“Kita harapkan rekam jejak ini menghasilkan clean and clear dari calon-calon ini setidaknya kita bisa mengetahui sampai sejauh mana kapabilitas, integritas dan toughness dari calon yang sangat berbeda dengan lembaga penegak hukum lainnya,” kata Indriyanto.

Menurut dia, KPK hanya memberikan gambaran secara umum karena KPK bukan lembaga screening. “Tapi hanya sejauh mana calon itu berhubungan dengan KPK sejauh ini,” kata Indriyanto.

Anggota panitia seleksi capim KPK Natalia Subagyo menyatakan bahwa penelusuran rekam jejak dibutuhkan agar di kemudian hari tidak ada kriminalisasi bagi para pimpinan KPK.

Apalagi menurut piagam “Jakarta Principle” yang disepakti lembaga-lembaga antikorupsi di dunia, kata dia, perlu ada unsur perlindungan terhadap pimpinan KPK terhadap perbuatan kriminal yang beriktikad buruk.

“Salah satu unsur adalah pimpinan KPK harus dilindungi dari malicious and criminal proceding yaitu perbuatan kriminal yang beritikad buruk yang mempunyai iktikad tidak baik berupa rekayasa atau mencari-cari kasus,” kata Natalia.

Sejak kemarin hingga hari ini, pansel KPK melakukan seleksi tahap tiga yang meliputi psikotes dan bahasa Inggrisdan simulasi, Leaderless Group Discussion (LGD), wawancara serta presentasi pada Rabu (28/7/2015).

Penelusuran rekam jejak ditambah hasil ujian tahap tiga akan mengerucut pada daftar pendek nama capim yang diumumkan pada 12 Agustus 2015.

Setelah ada daftar pendek, peserta harus menjalani tes kesehatan dan wawancara dengan pansel hingga ada 8 nama yang diserahkan ke Presiden untuk menjalani tes kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR.

Masyarakat dapat melihat profil para kandidat di www.setneg.go.id/seleksikpk, lalu memberikan tanggapan di http://capimkpk.setneg.go.id hingga 3 Agustus 2015.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya