SOLOPOS.COM - Gedung KPK (Dwi Prasetya/JIBI/Bisnis)

Seleksi pimpinan KPK usai malam ini. Kegagalan Johan Budi menjadi pimpinan KPK membuat PDIP cukup kaget.

Solopos.com, JAKARTA — Tersingkirnya Johan Budi dari daftar lima calon pimpinan (capim) KPK periode 2015-2019 memang mengejutkan. Setidaknya itu yang dikatakan politikus PDIP yang juga anggota Komisi III DPR, Masinton Pasaribu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Masinton, gagalnya Johan Budi yang hanya memperoleh 25 suara dalam voting di Komisi III DPR memang mengejutkan. Dia mengklaim fraksinya menginginkan masih ada “orang lama” di jajaran pimpinan KPK periode mendatang.

Ekspedisi Mudik 2024

“PDIP menginginkan masih ada yang lama, tapi karena sekarang praktis nama baru, kita berharap bisa bekerja. Di sana ada hakim adhoc, polisi, dan lain lain,” kata Masinton dalam wawancara yang ditayangkan live oleh TV One, Kamis (17/12/2015) malam di tengah voting pemilihan Ketua KPK.

Menurutnya, PDIP menginginkan Johan Budi masuk dalam jajaran pimpinan KPK ke depan. Sayangnya, katanya, Johan hanya meraih 25 suara. “Sore tadi saya sudah kasih bocoran [pilihan fraksi PDIP], yaitu empat nama yang sekarang terpilih dan Pak Johan Budi. A-A-S-J-B, yang enggak lolos J saja,” ujarnya.

Sementara itu, anggota Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengaku pihaknya menjagokan Busyro Muqoddas dan Robby Arya Brata. Kedua nama ini merupakan calon pimpinan KPK yang telah mengikuti proses seleksi sejak masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

“Kami sebenarnya ingin Pak Busyro dan Pak Robby. Tapi dari yang terpilih tadi, ada satu yang kurang,” ujar Ruhut dalam kesempatan yang sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya