Seleksi pimpinan KPK akhirnya berakhir. Johan Budi dan Busyro Muqoddas tersingkir, sedangkan Alexander Marwata meraih suara tertinggi.
Solopos.com, JAKARTA — Dua calon pimpinan KPK yang disebut sebagai “orang lama” di lembaga antirasuah itu, Johan Budi dan Busyro Muqoddas, tersingkir dalam voting yang digelar di Komisi III DPR, Kamis (17/12/2015). Bahkan, Busyro nyaris tak mendapatkan suara dalam voting itu.
Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM
Johan Budi yang sempat digadang-gadang sebagai penerus era pimpinan KPK saat ini, hanya meraih 25 suara atau berada di urutan keenam. Sedangkan Busyro hanya memperoleh dua suara.
Anggota Komisi III DPR lebih memilih nama-nama yang memang sudah sering disebut-sebut sebagai calon kuat, seperti Alexander Marwata, Basaria Panjaitan, dan Saut Situmorang. Dua nama lain yang lolos di tahap akhir seleksi capim KPK adalah Agus Rahardjo dan Laode Muhammad Syarif.
“Yang terpilih berdasarkan voting adalah pertama Alexander Marwata, kedua Saut Situmorang, ketiga Irjen Pol Basaria Panjaitan, keempat Agus Rahardjo, dan kelima Laode Mohammad Syarif. Selanjutnya, untuk putaran kedua, kita akan memilih calon ketua Komisi pemberantasan Korupsi,” kata Ketua Komisi III DPR Aziz Syamsuddin, dalam sidang, Kamis malam.
Berikut perolehan suara para calon pimpinan KPK dalam voting di Komisi III DPR malam ini:
Nama Capim KPK | Suara |
Soejanarko | 3 |
Alexander Marwata | 46 |
Johan Budi | 25 |
Saut Situmorang | 37 |
Basaria Panjaitan | 51 |
Agus Raharjo | 53 |
Laode Mohammad Syarif | 37 |
Busyro Muqoddas | 2 |
Ralat: Ada kesalahan dalam penyebutan nama Alexander Marwata yang telah kami revisi. Pemberitahuan ini sekaligus ralat. Atas kesalahan ini kami memohon maaf. Redaksi