Bingung mau menyantap apa di saat siang hari yang panas terik? Sepiring selat lengkap dengan sayuran tiga jenis, lauk daging, telur serta kuah segar wangi aroma bawang boleh Anda coba.
(JIBI/SOLOPOS/Dina Ananti Sawitri Setyani)
Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima
Ada banyak warung dan restoran di Kota Solo ini yang melengkapi sajian kulinernya dengan menu selat. Tak melulu seperti komposisi pakem selat yang berisi beberapa iris daging sapi dipotong tebal, wortel, kentang, buncis, acar, selada dan mayonnaise. Tak sedikit warung selat seperti Sup Matahari Sriwedari, Selat Bu Lies, Vien’s, Gentho Roso, Nikmat Rasa dan Tiande yang memodifikasi makanan segar ini. Seperti apa nikmatnya?
Menikmati selat dengan daging sapi yang diiris biasa tentunya sudah jamak. Tapi, jika daging dicacah dan dibentuk bulatan layaknya bakso ukuran sedang tentu bakal menjadi sajian unik dan istimewa. Sajian selat daging cacah ini merupakan sajian khas Vien’s di Jl Hasanudin, timur Pasar Nongko. Menurut pemilik Vien’s yang akrab disapa Iik ini, baik bumbu maupun komposisi selat telah banyak berubah dari pakemnya. Meski begitu, pengunjung justru menikmatinya karena rasanya lebih kuat dan khas.
“Soal bumbu, saya fokus membenahi kuahnya. Tidak seperti selat Solo pada umumnya yang berbumbu tipis, saya lebih berani adu bumbu tapi tetap mempertahankan rasanya agar segar,” ungkapnya. Warung yang buka pada pukul 08.00-17.00 WIB ini, memang sudah jadi jujugan pelanggan saat jam makan siang tiba. Pada musim liburan misalnya, mobil berpelat luar kota pun berjajar parkir di warung ini.
Menu khas
Iik mengungkapkan selain selat daging cacah, dirinya memiliki menu selat lainnya yang tak kalah seru. Balungan Iga yang ditata di piring saji berikut dengan selada dan sayuran lainnya, seketika bakal menggoda mata Anda. Ya, itu merupakan menu khas dari warung Vien’s, selat daging iga. Untuk mencicipinya Anda cukup mengeluarkan Rp 7.500. “Sensasinya, pengunjung dapat menggigit daging yang menempel di balungan iga,” jelas Iik sembari menawarkan menu.
(JIBI/SOLOPOS/Dina Ananti Sawitri Setyani)
“Selain kentang rebus yang dipotong tanggung, gorengan kentang yang diiris tipis bakal menambah rasa saat ditabur di atas piring saji,” ungkapnya ketika dijumpai Espos di Tiande di Jl Yosodipuro No 113 Solo.
Selain menyajikan rasa dalam sepiring selat, suasana khas Solo pun tak ada habisnya dikemas. Di Warung Bu Lies yang terletak di Kampung Serengan, Solo ini misalnya. Berbeda dengan warung lainnya, tempat ini terbilang nyentrik. Para pelayan yang bakal mengantarkan pesanan Anda mengenakan pakaian lurik dan kebaya. Selain itu, di sini Anda dapat memilih apakah duduk di kursi ataupun bersantai sambil lesehan.
Meski letak warung nylempit di balik gang, pengunjung tak kalah ramai. Bagi Anda yang bukan orang Solo, tak usah khawatir tersesat. Warung ini cukup populer. Menurut Arum, warung ini memang tak hanya terkenal dengan sajiannya khasnya selat bestik, sajian lainnya seperti selat galantin dan gado-gado pun tersedia. “Makanannya sedap dan porsinya pas, cocok untuk santap siang,” kata dia.
Dina Ananti Sawitri Setyani
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
