SOLOPOS.COM - Ilustrasi KRL Jabodetabek atau Commuter Line (JIBI/Bisnis Indonesia)

Solopos.com, SOLO -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah mengajukan pemasangan listrik daya baru untuk elektrifikasi kereta rel listrik atau KRL Solo–Jogja. Ini menjadi awal dari segera beroperasinya KRL yang ditunggu-tunggu pelaju Solo-Jogja tersebut.

PT KAI mengajukan pemasangan listrik dengan daya 5,5 juta kVa atau 5,5 megawatt khusus untuk memenuhi elektrifikasi KRL di lingkup PLN Unit pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Operasional KRL Solo–Jogja bakal didukung delapan gardu listrik. Dengan kata lain, operasional KRL yang akan menggantikan KA Prambanan Ekspres (Pramkes) ini butuh daya sekitar 44 juta kVa.

Bubarkan Gugus Tugas Covid-19, Jokowi Bentuk Satgas

Ekspedisi Mudik 2024

Manajer PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Surakarta, Ari Prasetyo, mengatakan pengajuan elektrifikasi KRL di lingkupnya sebesar 5,5 juta kVa. Menurut dia, PLN siap menyalurkan daya tersebut dan tinggal tunggu penyelesaian pembangunan infratrukstur serta pembayaran dari PT KAI.

“Kalau yang di lingkup kami, pengajukannya 5 juta kVa lebih. Total ada delapan gardu atau titik dengan masing-masing 5,5 megawatt. Di kami wilayahnya dari Purwosari sampai Ceper [Klaten]. Biaya penyambungannya di atas Rp3 miliar,” jelas dia kepada wartawan, Senin (20/7/2020).

Ari menjelaskan saat ini status pengajuan daya baru untuk memenuhi kenutuhan listrik KRL Solo-Jogja masih satu penyulang. Namun demikian, pihaknya menyediakan alternatif apabila terjadi sesuatu.

Sepekan Ditutup Karena Covid-19, Pasar Harjodaksino Solo Buka Kembali Mulai Selasa 21 Juli

Ketersediaan Listrik Soloraya Surplus

Hal ini mengingat KRL tersebut merupakan instalasi yang sangat penting sehingga mesti dipastikan keamanan dan pasokan dayanya.

Meskipun membutuhkan daya besar untuk kebutuhan listrik KRL Solo-Jogja, PLN mengaku hal ini tidak akan memengaruhi ketersediaan pasokan listrik kepada para pelanggan di wilayahnya.

Hal itu karena sampai saat ini ketersediaan listrik di wilayahnya masih surplus. “Ketika kami membangun suplai instansi penting, kami rencanakan cadangannya apa. Misalnya, nanti switching manuvernya bagaimana, kalau dibutuhkan. Akan tetapi, nanti kalau berubah menjadi premium tentu listrik nyala terus tanpa jeda,” paparnya.

Pilkada Wonogiri: Muncul Isu Kandidat dari PDIP akan Berubah

Manajer Humas PT KAI Daops VI Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengatakan proyek KRL tinggal menunggu penyelesaian pembangunan gardu listrik. Sedangkan untuk pemasangan tiang listrik aliran atas (LAA) sudah sudah 90%.

Sebelumnya, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan menargetkan KRL bisa beroperasi secara bertahap, yakni untuk relasi Jogja–Klaten pada Oktober dan Jogja-Solo akhir tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya