Solopos.com, WELLINGTON – Pelatih Meksiko, Miguel Herrera, memiliki keyakinan tinggi jelang saat melawat kemarkas Selandia Baru pada playoff Piala Dunia 2014 AntarBenua di Wellington Regional Stadium, Rabu (20/11/2013) siang WIB. Meski telah mengantongi modal apik, dengan kemenangan telak 5-1 di leg pertama, Herrera mengaku pantang bagi skuatnya bertahan.
Kemenangan 5-1 di Azteca, pekan lalu, membuat El Tri berada di atas angin. All Whites, julukan Selandia Baru, harus meraih kemenangan minimal 4-0 untuk menahan laju El Tri ke Brazil 2014.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Herrera, yang hanya menurunkan skuat lokal dalam playoff kali ini, mengaku dia akan menurunkan tim yang sama di leg kedua. Meski demikian, dirinya tak mempersiapkan timnya hanya untuk bertahan dan tampil pasif.
“Kami ingin memenangi laga, tak hanya ingin terkualifikasi ke Piala Dunia,” ujar Herrera, dilansir Reuters, Selasa (19/11/2013).
“Kami tahu Selandia Baru perlu mengembalikan keadaan dan menyerang kami, tapi kami akan memainkan permainan yang sama seperti yang kami lakukan di Meksiko.”
Herrera, yang ditunjuk sebagai pelatih setelah Federasi Sepak Bola Meksiko memecat tiga pendahulunya dalam waktu enam pelan, mengaku ingin bertahan dalam perannya saat ini. Karenanya, ia pun ingin mengirimkan tim yang dibesutnya itu ke putaran final Piala Dunia 2014.
Herrera menambahkan, para pendukung Meksiko mungkin telah menganggap timnya lolos ke Brazil, mengingat jumlah keunggulan gol yang cukup besar. Meski demikian, Herrera tak terlalu suka dengan gol yang diciptakan pemain Selandia Baru, Chris James, dan berharap timnya tak akan mengulang kesalahan yang sama.
“Saya sangat tidak suka dengan gol kebobolan kami. Kami menyaksikan video tim dan berharap tidak kebobolan lagi,” ujar Herrera.
“Kami memiliki 90 menit untuk bermain, besok kami perlu menang, lalu Meksiko akan bergembira.”
Sementara itu, kans Selandia Baru untuk mengembalikan keadaan memang terbilang tipis. Meski demikian, Pelatih All Whites, Ricki Herbert, tetap memiliki asa karena Meksiko dianggapnya tim yang belum matang.
“Mereka memiliki empat pelatih [selama kualifikasi Piala Dunia 2014]. Mereka banyak melakukan perubahan juga. Mereka bermain melawan Finlandia dalam laga non kompetitif [persahabatan]… dan kemudian melawan Selandia Baru, yang tak memberi ancaman,” ujar Herbert.
“Penting bagi kami mengubah tantangan itu dan menempatkan tekanan kembali ke Meksiko, untuk melihat seberapa hebat mereka.”