SOLOPOS.COM - Pulau Selayar (Foto: Istimewa)

Pulau Selayar yang terletak di Sulawesi Selatan menyimpan beragam pesona nan menggoda. Salah satunya wisata bawah laut. Wartawan SOLOPOS, Aerani Nurhafnie, menjajal wisata ini. Berikut laporannya.

Pemandangan bawah laut Pulau Selayar. (Foto: Istimewa)

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Pulau Selayar (Foto: Istimewa)

Menikmati pemandangan bawah laut paling maksimal dilakukan dengan diving atau menyelam. Awalnya saya tak berpikir melakukan penyelaman di Selayar. Ada dua alasan utama.

Pertama, biaya diving mahal. Kedua, nyali saya ciut. Tapi entah kenapa setelah “diracuni” salah seorang kawan dari SSD, Zul, dan bujukan kawan seperjalanan, Dian, saya kepincut menjajal diving.

Rencana semula mampir ke Selayar Island Resort hanya untuk bertemu instruktur diving, kami memanggilnya Pak Taning untuk meminta bantuannya menjadi instruktur kami. Tapi keberuntungan rupanya sedang berpihak kepada kami. Pemilik resor yang kami sapa Pak Dadang justru menawari meminjamkan yacht miliknya.

Kami hanya membayar biaya diving intro dengan harga miring Rp350.000 per orang, sudah termasuk penggunaan wet suit dan peralatan selam serta instruktur. Dalam hati saya mengucap syukur. “Tuhan sungguh begitu baik pada kami,” batin saya.

Pulau Liang Kareta merupakan spot diving yang kami tuju. Ini pengalaman pertama menyelam dan perasaan saya campur aduk antara antusias dan takut.

Bagi pemula seperti kami, kedalaman penyelaman dibatasi hingga lima meter. Sebelum menyelam, instruktur mengajari hal mendasar penyelaman. Instruktur menerangkan fungsi dari setiap alat yang digunakan, cara bernapas hingga menerangkan arti gesture saat berada di bawah laut.

Setelah mengenakan mask, fin, alat pemberat, buoyancy control (BC) yang berbentuk rompi dan diving cylinder yang berisi oksigen dan satu atau lebih inert gases yang dihubungkan dengan regulator dan demand valve berupa selang untuk pernapasan, saya berjalan menuju tepi kapal. Hati berdebar kencang ketika kaki kiri saya melangkah turun ke air dan tangan kanan saya menekan mask agar tidak kemasukan air.

Telinga terasa sakit karena perubahan tekanan udara. Saya menekan hidung lalu mengeluarkan napas melalui telinga. Hal ini dilakukan berulang kali sampai telinga tidak terasa sakit.

Awalnya saya kesulitan melakukannya dan harus naik lagi ke permukaan hingga akhirnya saya mengatasi rasa sakit di telinga dan menyelam dengan nyaman.

Bahkan saking asyiknya, saya menyelam hingga kedalaman tujuh meter sebelum kemudian diinstruksikan untuk berputar balik ke kedalaman laut yang lebih dangkal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya