Selamat Purnatugas, Pak Mul

Solopos.com, SOLO–Lobi Griya Solopos terlihat ramai dipenuhi puluhan karyawan Harian Umum Solopos, Senin (16/4/2018) sore. Memang dalam tiga bulan terakhir, Ikatan Karyawan Solopos (Ikaso) rutin mengadakan perayaan hari ulang tahun karyawan yang bertepatan lahir pada bulan tersebut. Akan tetapi, momen selebrasi ulang tahun kali ini terasa begitu istimewa.Ada senang, haru, tetapi juga sedih karena Solopos merayakan ulang tahun karyawan sekaligus resmi melepas salah satu jurnalis senior terbaiknya, Mulyanto Utomo, yang memasuki masa pensiun. Tepatnya 20 tahun 11 bulan 15 hari, lelaki berusia genap 55 tahun ini menjadi bagian dari Solopos.“Saya ingin mengucapkan pamitan, tetapi bukan selamat tinggal. Meskipun begitu, saya akan tetap berkarya, bertukar pikiran, dan bekerja sama. Ada banyak hal di Solopos yang membuat saya betah hingga 20 tahun ini. Mohon maaf tulus ikhlas sedalam-dalamnya,” tutur jurnalis senior yang menutup kariernya sebagai Pimpinan Unit dan Editor Buku di Solopos.Lulusan Magister Manajemen Komunikasi UNS ini pun bercerita bagaimana awal mulanya menjadi wartawan Solopos pada 1 Mei 1997 silam. Bahkan, lelaki kelahiran 16 April 1963 ini menjadi salah satu jurnalis generasi pertama di Solopos.Masih lekat diingatan Pak Mul, begitu ia akrab disapa, betapa koran Solopos laris manis terjual bak kacang di era 1990-an. Suatu pagi ia mengantar sang istri belanja di Pasar Gede kemudian melihat orang-orang beramai-ramai membeli koran.“Sekarang mungkin suasananya tidak sama, tetapi ini adalah karunia Allah. Semoga ke depan lebih baik,” imbuhnya.Ya, banyak hal yang telah dialami serta diberikan bapak empat anak ini untuk Solopos khususnya serta dunia jurnalistik pada umumnya. Sejumlah jabatan pun pernah diembannya termasuk menjadi Pemimpin Redaksi Solopos pada Juli 2007 – Mei 2009 lalu.Beberapa karya berupa buku pun pernah dihasilkannya, termasuk membukukan pengalaman dahsyat setelah mengalami kecelakaan yang mengakibatkannya lumpuh. Dalam buku 2 Detik Mengubah Hidup itu ia bercerita mengenai peristiwa pada Jumat 4 April 2008 pukul 10.00 WIB.Saat itu ia lupa memasang rem tangan dan pengganjal ban mobil dinas yang diparkir di depan rumahnya di Perumnas Mojosongo, Jebres, Solo. Mobil tersebut pun meluncur mundur di jalan turunan. Bukannya lari menghindar, ia justru reflek berusaha menghentikan laju mobil yang kemudian menghantamnya hingga masuk ke dalam kolong mobil dan terseret hingga sejauh tiga meter.Alhasil, tulang belakangnya langsung patah. Dalam istilah medis disebut dengan CMS (Cedera Modula Spinalis) atau CSJ (Spinal Cord Injury) alias cedera sum-sum tulang belakang. Peristiwa ini membuat organ dari pinggang ke bawah lumpuh total sehingga ia harus menggunakan kursi roda seumur hidup. Selain itu, kecelakaan ini juga merusak saraf perasanya. Sejak kejadian tersebut dia tidak pernah bisa merasakan lapar, rasa ingin buang air besar maupun kecil.“Sore ini luar biasa. Perusahaan telah menjalankan fungsinya dengan baik, salah satunya adalah mengantarkan Pak Mul memasuki masa pensiun. Ia menjadi karyawan Solopos pertama yang purna tugas. Bagaimana pun karya-karya dia sangat luar biasa sejak perusahaan ini berdiri,” kata Direktur PT Aksara Solopos, Bambang Natur Rahadi.Pemimpin Redaksi Solopos, Suwarmin, tak lupa mengingatkan jasa-jasa yang telah diberikan sang senior kepada koran lokal ini. Menurutnya, boleh dibilang sebagian besar karya Solopos adalah buah dari tulisan serta pemikiran Pak Mul.“Beliau itu salah satu guru jurnalistik pertama di Solopos. Solopos sudah melakukan tugasnya. Penting bagi kita untuk memperbaiki niat agar koran kita menjadi lebih baik dengan berusaha yang terbaik,” jelasnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.