SOLOPOS.COM - Ketua Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) 2022, Prof. Dr. Imam Taufiq, saat melayani pertanyaan wartawan di Kampus UIN Walisongo, Kota Semarang, Kamis (30/6/2022). (Solopos.com-Adhik Kurniawan)

Solopos.com, SEMARANG — Pengumuman kelulusan hasil Ujian Masuk Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (UM-PTKIN) telah ditetapkan oleh panitia nasional PMB PTKIN, Kamis (30/6/2022). Dari 63.717 peserta yang dinyatakan lulus, 83 diantaranya adalah peserta difabel.

“Peserta difabel tahun ini memang lebih banyak dari tahun kemarin. Karena sejak awal, kita pastikan mereka mendapat afirmasi dan advokasi secara tepat. Mereka juga luar biasa seperti peserta lainnya,” ujar Ketua PMB PTKIN 2022, Prof Dr Imam Taufiq, seusai konferensi pers UM-PTKIN di Kampus UIN Walisongo, Kota Semarang, Kamis (30/6/2022).

Promosi Sukomulyo Gresik Pemenang Desa BRILiaN Kategori Pengembangan Wirausaha Terbaik

Prof. Imam menegaskan, para calon mahasiswa bari difabel ini, meski mempunyai kekurangan fisik namun tak membuat semangat menempuh pendidikan surut. Bahkan, kekurangan fisik itu tak menjadi halangan untuk meraih sejumlah prestasi.

Ekspedisi Mudik 2024

“Misalnya difabel ini, ada satu peserta dari Banjarmasin, daftar UM-PTKIN disana, itu [difabel] sosok luar biasa, menang PON [Pekan Paralimpik Nasional atau Peparnas],” ujarnya.

Lebih lanjut, dari total peserta 63.717 ada 83 persen yang lulus pilihan prodi pertama, pilihan kedua 10 persen dan pilihan ketiga 7 persen. Keseluruhan total itu, dari 142.716 orang yang sebelumnya telah mendaftar.

Baca juga: Cek! 63.717 Peserta Lulus UM-PTKIN 2022, Ada Nama Kalian?

“Angka ini [63.717 orang] cukup signifikan, karena bagian kompetisi yang cukup bagus. Signifikan ini, dalam arti mereka para calon mahasiwa sangat bersemangat kuliah meski kompetisi persangianya relatif ketat,” lanjut dia.

Sebagai informasi, dari total 63.717 calon mahasiswa itu tersebar di 58 perguruan tinggi Islam negeri dan 1 perguruan tinggi swasta di Jawa Barat (Jabar) dengan sebaran sesuai kuota masing-masing kampus. Sedangkan tren pendaftar terbanyak, mayoritas dari sekolah menengah kejuruan atau SMK.

Perinciannya, program studi (prodi) paling diminati berada di Prodi Farmasi, Prodi Teknik Informatika, Prodi Ekonimi Syariah, Prodi Pendidikan Agama Islam, Prodi Management Keuangan Syariah dan Prodi Management Bisnis syariah. Sedangkan tren pendaftaramya, SMK ada ada 43.723 peserta, Madrasah Aliah (MA) 39.000 dan SMA hanya 13.000.

Baca juga: IAIN Salatiga Alih Status Jadi UIN, Ini Kata Rektor

Pria yang juga menjabat sebagai Rektor UIN Walisongo itu menanggapi tren pendaftar SMK yang melebih MA dan SMA. Menurutnya, hal itu menjadi pekerjaan yang harus diselesai para tenaga pendidik bidang keagamaan menyusul menurunnya minat peserta didik keagamaan yang kalah dari peserta didik dari SMK.

“Ini menurut saya menjadi PR kita yang berada di binaan agama, kenapa tidak sebanyak SMK [MA yang mendaftar]? Ada apa dengan madrasah? Kenapa tidak kuliah di satu jalur, yakni PTKIN?” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya