SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

SOLO—Tingginya aktivitas selama Ramadan menyebabkan konsumsi listrik masyarakat Soloraya meningkat. Peningkatan konsumsi berkisar 20-30 MW baik untuk beban pagi hari maupun malam hari.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Menurut Pejabat Humas PLN Area Surakarta, Suharmanto, peningkatan konsumsi listrik paling kentara pada pelanggan industri dan pelanggan bisnis. Pelanggan industri, seperti perusahaan tekstil, garmen, dan plastik, mulai menggenjot produksi untuk memenuhi permintaan Lebaran. Sedangkan pelanggan bisnis, misalnya mal dan supermarket juga menambah pemakaian listrik untuk melayani tingginya animo masyarakat berbelanja.

Berdasarkan catatan PLN, sepanjang 23-29 Juli beban listrik Soloraya mencapai 379-393 MW pada pagi hari dan 469-480 MW pada malam hari. “Dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Mei dan Juni, beban listrik per hari hanya sekitar 350 MW di pagi hari dan 450 MW di malam hari. Jadi ini sudah terjadi lonjakan konsumsi listrik walaupun belum terlalu besar,” beber Suharmanto, saat ditemui Solopos.com, di ruang kerjanya, Senin (30/7/2012).

Dia menduga lonjakan konsumsi masih akan berlanjut hingga meningkat sekitar 40-50 MW atau 5-10% dibandingkan konsumsi di hari normal. Dia juga menduga lonjakan yang terasa mulai awal Ramadan ini bakal terasa hingga H-5 Lebaran. Selanjutnya, konsumsi listrik bakal cenderung turun karena industri mengurangi atau bahkan menghentikan produksi. Kondisi konsumsi turun tersebut biasanya terjadi sampai H+5 Lebaran.

Suharmanto mengakui pelanggan industri yang jumlahnya hanya 1.058 pelanggan sangat mempengaruhi total konsumsi listrik Soloraya. Pasalnya, meski jumlahnya kecil, hanya 0,1% dari total 1,03 juta pelanggan PLN, kalangan industri paling banyak menggunakan listrik. “Pelanggan industri itu menggunakan 54% dari total daya listrik setiap harinya. Disusul pelanggan bisnis yang menggunakan 20% daya, baru rumah tangga,” jelasnya. Jumlah pelanggan bisnis PLN Surakarta mencapai 37.583 pelanggan.

Lebih jauh, dia menambahkan lonjakan konsumsi listrik sejak awal Ramadan disikapi PLN dengan membuka Posko Siaga di masing-masing rayon. Setiap Posko dilengkapi dua unit mobil. Dengan demikian, PLN Area Surakarta memiliki total 22 unit mobil siaga di 11 rayon, ditambah dua unit mobil di kantor pusat PLN Area Sukarta. Posko yang diresmikan sejak hari pertama puasa tersebut saat ini mulai bekerja memelihara jaringan untuk mencegah gangguang selama masyarakat menjalankan ibadah puasa dan merayakan Lebaran.

Posko Siaga PLN juga siap menerima keluhan melalui telepon. “Masing-masing rayon sudah action mengantisipasi persoalan eksternal yang bisa menyebabkan mati listrik. Seperti binatang, pohon, dan layang-layang. Internal juga [diperbaiki], kabel-kabel, isolator, dan jumper atau sambungan,” imbuh Suharmanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya