SOLOPOS.COM - Ilustrasi, stiker peringatan jaga jarak menempel di lantai Masjid Nurul Bayan di kompleks Rest Area 519 B Tol Trans Jawa, tepatnya di Masaran, Sragen. (Solopos-Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, WONOGIRI — Umat Kristen dan Katolik di Wonogiri melakukan ibadah secara dalam jaringan atau daring selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).

Jika merujuk pada Surat Edaran Bupati Wonogiri Nomor 443.2/016 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19 di Kabupaten Wonogiri tertanggal 11 Januari, kegiatan keagamaan diizinkan dilakukan di tempat ibadah dengan pengaturan tidak melebihi dari 50 persen kapasitas ruangan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Viral Rombongan Ibu-ibu Naik Pikap Diberhentikan Satgas Covid-19 Jatisrono Wonogiri

Kepala Kantor Kementerian Agama Wonogiri, Cahyo Sukmana mengatakan alasan umat Kristen dan Katolik tidak memilih melaksanakan di tempat ibadah. Karena adanya surat dari pimpinan gereja agar melakukan ibadah secara daring.

“Ibadah secara daring sudah tidak asing lagi bagi umat Kristiani. Karena beberapa waktu lalu, saat masa pandemi, mereka juga beberapa kali melaksanakannya. Hal itu untuk meminimalkan potensi penularan Covid-19,” kata dia kepada wartawan, Jumat (22/1/2021).

Berdasarkan informasi yang Cahyo peroleh, ibadah secara daring itu akan diperanjang hingga 8 Februari 2020. Sesuai dengan waktu perpanjangan PPKM.

Muatan Truk Tronton Berceceran Saat Kecelakaan di Karanganyar, Video Penjarahan Minuman Isotonik Viral di Medsos

Sementara itu, kata Cahyo, umat muslim masih melakukan ibadah berjamaah di masjid. Seperti halnya yang dilakukan di Masjid Agung At-Taqwa Wonogiri. Namun, dalam pelaksanaannya dilakukan dengan protokol kesehatan ketat. Jemaah maksimal 50 persen dari kapasitas masjid. Di sana sudah diberi tanda agar tetap menjaga jarak.

“Kami berharap para jemaah tetap menerapkan protokol kesehatan saat beribadah. Masker harus melekat di wajah. Sebelum dan sesudah ibadah di masjid cuci tangan dulu. Ini untuk kebaikan serta keselamatan semua,” kata Cahyo.

Sri Sultan HB X Sebut 2 Adiknya Makan Gaji Buta, JCW Tuntut Transparansi Anggaran

Potensi Bencana Alam Tinggi, Ganjar Ajak Warga Jateng Pantau Informasi Cuaca BMKG

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya