SOLOPOS.COM - Petugas PLN mengatasi gangguan listrik di Sragen, Senin (21/2/2022) malam (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA–Selama pandemi Covid-19, PLN sudah menyalurkan stimulus puluhan triliun rupiah.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan telah menyalurkan stimulus tarif listrik mencapai Rp24,23 triliun selama pandemi dua tahun terakhir.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Perinciannya, PLN menyalurkan stimulus mencapai Rp13,15 triliun kepada 33,02 juta pelanggan sepanjang 2020.

Selanjutnya, untuk 2021, alokasi anggaran stimulus listrik sebesar Rp11,08 triliun kepada 31,94 juta pelanggan.

“Stimulus tersebut bentuk perlindungan sosial yang diberikan pemerintah selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat pada masyarakat. Penyaluran stimulus oleh PLN kepada masyarakat berjalan baik,” kata Darmawan, Kamis (2/6/2022).

Baca Juga: PLN Siapkan Pengamanan Berlapis Dukung Kelancaran UTBK SBMPTN 2022

Darmawan juga merinci, selama pandemi, pemerintah dan PLN memberikan stimulus pemakaian listrik gratis dan diskon 50% bagi pelanggan golongan rumah tangga daya 450 volt ampere (VA), bisnis kecil daya 450 VA, dan industri kecil daya 450 VA.

“Sedangkan untuk golongan rumah tangga daya 900 VA bersubsidi juga diberikan stimulus,” tuturnya.

Selain itu, PLN juga memberikan pembebasan biaya beban atau abonemen dan pembebasan ketentuan rekening minimum 50% untuk pelanggan industri, bisnis dan sosial.

“Upaya ini menjadi bukti konkret bahwa negara hadir untuk menjaga masyarakat. PLN juga terus meningkatkan keandalan listrik bagi masyarakat,” ujar Darmawan.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan pemerintah bersiap untuk menaikkan tarif listrik bagi pelanggan di atas 3.000 VA. Usulan itu telah disetujui oleh sidang kabinet.

Baca Juga: Istana Kepresidenan Yogyakarta Jadi Pelanggan Layanan REC PLN

Hal tersebut disampaikan Sri Mulyani dalam Rapat Kerja Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Raker Banggar DPR) terkait persetujuan tambahan kebutuhan anggaran dalam merespons kenaikan harga komoditas.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa tingginya harga energi dan komoditas menyebabkan beban subsidi dan kompensasi energi turut meningkat.

Kebutuhan subsidi dan kompensasi untuk menahan gejolak harga komoditas pada 2022 tercatat mencapai Rp443,6 triliun.

Pemerintah menyiapkan anggaran subsidi listrik senilai Rp56,5 triliun dengan asumsi harga Indonesia crude price (ICP) US$63 per barel.

Setelah harga ICP meningkat ke US$100 per barel kebutuhan subsidi listrik menjadi Rp59,6 triliun, sehingga terdapat selisih Rp3,1 triliun.

Baca Juga: Kapan Tarif Pelanggan 3.000 VA Naik, Menkeu: Tanya ke PLN

“Bapak Presiden di sidang kabinet sudah menyetujui beban kelompok rumah tangga yang mampu direpresentasikan untuk fiskal langganan listrik di atas 3.000 VA boleh ada kenaikan harga listrik, hanya segmen itu ke atas,” ujar Sri Mulyani pada Kamis (19/5/2022).

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul PLN Salurkan Stimulus Listrik Rp24,23 Triliun Selama Pandemi

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya