SOLOPOS.COM - Sejumlah pengemis meminta uang kepada jemaah yang keluar dari Masjid Raya Al Falah Sragen, Jumat (29/1/2021). (Solopos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Sejumlah pengemis jalanan berkeliaran di sejumlah kawasan di Sragen. Tidak hanya di kota kabupaten, para pengemis ini juga berkeliaran sejumlah kota kecamatan di Bumi Sukowati.

Pantauan Solopos.com, Jumat (29/1/2021), para pengemis itu menghampiri sejumlah toko di tepi Jalan Raya Sukowati, Jl. Ahmad Yani, Jl. Veteran, Jl. Diponegoro dan lain-lain. Di Jl. Raya Sukowati, sejumlah pengemis berkeliaran di pintu masuk Masjid Raya Al Falah Sragen. Mereka meminta belas kasihan para jemaah masjid setelah menunaikan Salat Jumat di masjid kebanggaan wong Sragen itu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca Juga: Sopir Ngantuk Tabrak Warung Makan Di Sukoharjo Sampai Begini Bentuknya

“Tidak tahu kenapa, akhir-akhir ini banyak pengemis berkeliaran. Apa benar pandemi membuat mereka jatuh miskin hingga akhirnya memilih mengemis dari satu toko ke toko lainnya,” papar Rohman, 30, seorang karyawan salah satu warung makan yang berdiri di Jl. Raya Sukowati.

Para pengemis itu biasa datang secara bergantian. Biasanya hanya seorang, namun ada pula yang datang secara rombongan 3-4 orang sekaligus. Rata-rata mereka datang dengan mengenakan masker dan penutup kepala, entah itu topi, caping atau selendang yang diikatkan di kepala. Tak jarang dari mereka yang menggendong anak yang masih balita.

“Sebenarnya saya merasa kasihan dengan mereka. Tapi, kalau kita kasih uang, takutnya mereka malah tuman. Kalau sudah tuman, mereka jadinya malas bekerja atau mau memperbaiki hidup karena dengan mengemis saja mereka sudah dapat uang,” ujar Rohman.

Pengemis Luar Daerah

Senada disampaikan Wahono, warga Katelan, Tangen. Menurutnya, beberapa waktu lalu, Pasar Janglot Tangen diserbu oleh para pengemis dadakan yang diduga berasal dari luar kabupaten. Wahono mengamati gerak-gerik para pengemis itu dan menemukan sesuatu yang menarik.

“Para pengemis ini sengaja memakai baju dekil. Uniknya, saat ketemu teman sesama pengemis, tangan mereka saling tos. Kalau melihat badan mereka, seperti bukan pengemis asli [badan terlihat masih kuat dan agak gemuk]. Saat dipotret, mereka langsung lari,” papar Wahono yang berharap keberadaan pengemis yang berkeliaran di Sragen itu bisa ditertibkan oleh pihak terkait.

Baca Juga: Merapi Terus Luncurkan Awan Panas Guguran, Erupsi Eksplosif Masih Mungkin Terjadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya