SOLOPOS.COM - Wardoyo Wijaya (Rudi Hartono/JIBI/Solopos)

Solops.com, SUKOHARJO -- Bupati Sukoharjo yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, belum memberi lampu hijau untuk uji coba pembelajaran tatap muka (PTM) sekolah.

Status kejadian luar biasa (KLB) Covid-19 masih berlaku lantaran tren penambahan kasus konfirmasi positif Covid-19 yang masih tinggi. Kurva pandemi Covid-19 Sukoharjo belum melandai bahkan cenderung naik.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jumlah pasien positif per 13 November mencapai 1.293 orang. Perinciannya, jumlah pasien positif dengan gejala sebanyak 500 orang dan tanpa gejala sebanyak 793 orang. Grafik angka kematian atau mortality rate pasien positif Covid-19 yang meningkat tajam selama Oktober-November.

Covid-19 Solo Tambah 37 Kasus Positif Baru, 2 Orang Meninggal

Hingga Jumat (13/11/2020), jumlah pasien positif yang meninggal dunia sebanyak 68 orang. “Kami masih menunggu petunjuk teknis [juknis] dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk melakukan uji coba pembelajaran tatap muka sekolah di Sukoharjo. Pertimbangan paling utama tren peningkatan jumlah pasien positif dan angka kematian Covid-19,” katanya kepada Solopos.com yang menemuinya di Menara Wijaya, Jumat.

Selama ini, kegiatan belajar mengajar (KBM) masih menerapkan metode pembelajaran jarak jauh (PJJ). Metode pembelajaran secara dalam jaringan (daring) ini menjadi salah satu upaya untuk menghambat laju persebaran Covid-19 yang kian masif.

Apalagi, saat ini, sudah bermunculan klaster tenaga pendidik seperti di SMAN 1 Polokarto sehingga terlalu berisiko jika memaksakan melaksanakan uji coba PTM di sekolah.

Jambret Laptop di Karangasem Solo, 1 Pelaku Tertangkap dan Babak Belur, 1 Lainnya Kabur

Orang nomor satu di Kabupaten Sukoharjo itu menyerukan agar masyarakat lebih disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Hal itu merupakan kunci utama memutus mata rantai penularan Covid-19.

Tak Mau Mengambil Risiko

“Jika protokol kesehatan dijalankan secara disiplin berimplikasi pada melandainya kasus Covid-19 sehingga sekolah di Sukoharjo bisa menggelar uji coba pembelajaran tatap muka,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo, Darno, mengungkapkan hal senada. Ia tak mau mengambil risiko muncul klaster baru persebaran pandemi Covid-19 di sekolah.

Kecelakaan Motor Adu Banteng, Sopir Dinas Bagian Umum Setda Sragen Meninggal 

Para pelajar termasuk kelompok masyarakat berisiko tinggi terhadap paparan Covid-19. Imunitas tubuh mereka tak sekuat orang dewasa. Di Sukoharjo, metode PJJ diterapkan sejak Kabupaten Sukoharjo dinyatakan sebagai daerah dengan status KLB Covid-19 pada 23 Maret.

Artinya PJJ sudah berlangsung lebih dari delapan bulan hingga sekarang. Tak menutup kemungkinan, metode PJJ akan berlanjut hingga menjelang tahun ajaran baru pada pertengahan 2021.

“Kami lebih memprioritaskan aspek kesehatan pada masa pandemi Covid-19. Tak mungkin menggelar PTM di sekolah jika tren kasus Covid-19 terus meningkat tajam,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya