SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO – Solo telah lama dikenal sebagai surga kuliner anjing alias gukguk. Beragam masakan kuliner anjing mudah di dapat di beberapa warung tenda yang bertebaran di Kota Solo.

Data dari Animal Friends Jogja (AFJ) menyebut ada 12.840 anjing yang disembelih di Solo tiap bulan selama 2017. Artinya selama satu tahun 2017, ada 154.080 anjing yang dibantai untuk dikonsumsi menjadi kuliner.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penggerak Dog Meat Free Indonesia (DMFI) Solo, Go Mustika, menyebut perilaku rantai perdagangan daging anjing sudah melanggar animal welfare (kesejahteraan hewan).

Selain rantai yang panjang saat distribusi, dari penangkap, pengepul, distributor sampai warung diyakini tidak menggunakan aturan-aturan kesejahteraan hewan.

Saat dijagal, anjing biasanya di potong di area yang terbuka dan disaksikan oleh anjing yang masih terikat mulut dan kakinya.

”Sudah menunggu berhari-hari, belum disembelih, tidak diberi makan, dan menyaksikan teman-temannya dibunuh. Kasihan sekali,” ucapnya ketika ditemui Solopos.com, Rabu (14/11/2018).

Dia juga terus meminta kepada masyarakat untuk bersama mendorong pemerintah melarang total konsumsi daging anjing. Upaya yang dilakukan di antaranya adalah dokumentasi sebagai bukti pelanggaran animal welfare.

Mereka juga mengumpulkan tanda tangan petisi bertajuk 1.000.000+ Signatures From Around The World United In Calls For A Dog and Cat Meat Free Indonesia.

Pemerintah juga diminta tak hanya mengawasi melainkan tegas melarang penjualan daging anjing. Go Mustika mengatakan pelarangan memungkinkan aktivitas tersebut ilegal sehingga pelakunya bisa terjerat hukum.

Ci Meme, sapaan akrabnya, mengaku sudah melakukan survei di sejumlah warung penjual olahan daging anjing, pengepul, dan tempat penjagalan di Soloraya.

Dari seratusan warung, sekitar 65 di antaranya terbuka menyampaikan informasi.

“Ada yang tertutup, bahkan sudah defense sebelum kami tanyai. Saya sendiri sedang mengawasi sejumlah lokasi penjagalan yang menurut banyak saksi kerap melakukan tindak kekerasan terhadap anjing-anjing itu,” tutup Ci Meme.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya