SOLOPOS.COM - Calon Bupati Klaten nomor urut 1 Sri Mulyani (istimewa/Instagram)

Solopos.com, SOLO—Menjadi seorang tokoh masyarakat yang sering menjadi sorotan publik, memerlukan penampilan yang bagus dan enak dipandang.

Hal itu disadari betul oleh Calon Bupati Klaten Sri Mulyani. Perempuan berusia 43 tahun itu selalu menjaga penampilan di setiap kesempatan, termasuk saat dirinya masih menjabat sebagai Bupati Klaten.  “Semua sebenarnya kelihatan serasi ditentukan pilihan warna. Perpaduan mulai dari hijab hingga busana harus serasi. Tidak harus yang mahal atau branded yang penting kecocokan warna,” ujar Sri Mulyani dalam sebuah perbincangan dengan Redaktur Pelaksana Solopos Digital Danang Nur Ihsan yang disiarkan melalui chanel Youtube SoloposTV beberap waktu lalu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Disinggung tentang warna favorit, Sri Mulyani menyebut warna merah yang identik  dengan warna partai yang menaunginya, PDIP. Untuk busana yang biasa dipakai untuk menjalani tugas dan berkegiatan,  Sri Mulyani mengaku tak menggunakan jasa khusus.

“Nggak ada pengarah mode. Semua sendiri, mulai dari pakaian dinas hingga kondangan hasil kreasi sendiri. Karena saya dulu lulusan SMK 3 jurusan busana, jadi tentang pemilihan warna, pola hingga desain baju saya punya dasar pendidikannya,” jelas Sri Mulyani.

Bukan Orang Sembarangan! Ini 4 Fakta Menarik Suami Puan Maharani

Promosikan Lurik Klaten

Tak hanya kelihatan modis, Sri Mulyani selalu menggunakan bahan busana kain dari Klaten yang sudah sangat dikenal dengan luriknya. Dia pun berusaha merangkul semua pengrajin di UMKM dengan mempromosikan melalui busana yang dia pakai.

“Seperti yang saat ini saya pakai ini baju dari Batik Sindu Melati dan lurik khas Klate yang saya padukan menjagai pakaian dinas,”ujanya.

Menurutnya Batik Sindu punya makna mendalam yang melambangkan kain cirikhas Klaten. Sindu berarti air yang merupakan gambaran bahwa Klaten merupakan daerah yang memiliki banyak sumber air. Sedangkan Melati merujuk pada sosok Kiai Melati yang merupakan sosok pendiri cikal bakal Klaten.

Dengan sering menggunakan busana khas Klaten, Sri Mulyani ingin menunjukkan bahwa Klaten punya batik dan lurik yang bagus.

Waspada! Ini Efek Jangka Panjang Yang Bisa Dirasakan Pasien Sembuh Covid-19

Melindungi Masyarakat

Sejak Klaten ditetapkan sebagai KLB Covid-19 pada 1 April 2020 lalu, Sri Mulyani yang saat itu masih menjabat Bupati Klaten mempunyai tekad besar untuk terus melindungi dan memastikan kesehatan masyarakat di wilayahnya.

Hal itu diwujudkan dalam kebijakan-kebijakan pemerintah termasuk pemberian masker gratis hingga menyiapkan anggaran hingga Rp220 miliar untuk penanganan Covid-19.

“Saya keliling setiap hari bisa enam hingga tujuh desa, tentunya tetap sesuai dengan protokol kesehatan. Acara seremonialnya paling 15 hingga 20 menit untuk memberikan sosialisasi agar masyarakat disiplin menjaga diri sehingga masyarakat tenang dan nyaman,” ujarnya.

Aktivitasnya yang padat, tidak membuatnya lelah. Dia mengaku tak memiliki rahasia atau jamu khusus untuk menjaga staminanya. “Jamunya hanya [perasaan] senang menjalani semua dengan ikhlas dan enjoy,”ujarnya.

Saat itu, dia pun berpesan kepada masyarakat agar tetap semangat dan bergotong-royong untuk mewujudkan Kabupaten Klaten yang keren, maju, mandiri, dan berdaya saing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya