SOLOPOS.COM - Makam Syekh Mudzakir di tengah laut Demak. (Nu.or.id)

Solopos.com, DEMAK — Syekh Mudzakir merupakan tokoh agama Islam asal Demak, Jawa Tengah, yang memiliki sejumlah kesitimewaan. Salah satunya ialah makamnya yang berada di tengah laut dan tak tenggelam meski diterjang banjir rob.

Letak makam ulama ini berada di tengah lautan, tepatnya di Desa Bedono, Kecamatan Sayung. Makam tersebut kini menjadi wisata religi dan takpernah sepipeziarah. Syekh Mudzakir sendiri diperkiarakan lahir di Dusun Jago, Desa Wringinjajar, Kecamatan Mranggen, Demak, pada tahun 1878.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Selain diberi karamah berupa makam miliknya di tengah laut tidak tenggelam, Syekh Mudzakir juga memiliki keistimewaan yang bermanfaat bagi dirinya dan orang di sekitarnya.

Sosok ulama ini memiliki kesaktian ilmu kanuragan dan mampu menyembuhkan penyakit atas seizin Allah SWT. Kelebihan Syekh Mudzakir itu digunakan untuk sarana dalam berdakwah di daerah Demak.

Baca Juga: Makamnya Tak Tenggelam Diterjang Ombak, Ini Sosok Syekh Mudzakir Demak

Dikutip dari skripsi milik mahasiswi UIN Walisongo Semarang, Nuraini Mu’allifatu Qolbi, ulama ini memiliki nama lengkap Abdullah Mudzakir. Ayahnya Ibrahim Sura merupakan keturunan dari Pengeran Diponegoro. Sedangkan ibunya masih keturunan dari Sunan Bayat. Beliau mempelajari agama Islam dari banyak guru di berbagai daerah.

Setelah ke Nganjuk, Jawa Timur, ia melanjutkan berguru kepada Kiai Soleh Darat di Semarang. Syekh dari Demak ini mempelajari banyak ilmu, yakni memperdalam ilmu tasawuf dan ilmu agama Islam yang lain. Selain itu, Syekh Mudzakir juga belajar kepada Kiai As’ad Dukuan.

Setelah memperoleh banyak ilmu, ulama ini kembali ke Demak, tepatnya di Dusun Tambaksari, Bedono, Kecamatan Sayung, pada 1900. Syekh Mudzakir mengajarkan ajaran Islam kepada murid-muridnya di dusun tersebut.

Baca Juga: Syekh Mudzakir, Ulama yang Makamnya Berada di Tengah Laut Demak

Ulama ini pun menikah dengan istri kedua, Latifah di desa tersebut. Syekh Mudzakir yang memiliki karamah dan kelebihan ini juga membangun sejumlah masjid di beberapa dusun di Demak.

Masjid pertama berada di Dusun Kaligawe, dan dihadiri langsung oleh Mbah Sholeh Darat Semarang. Lalu, membangun masjid kedua di Dusun Dukuan, dan yang ketiga di Dusun Tambaksari. Masjid yang ia bangun digunakan untuk menyebarkan agama Islam dan mengajak masyarakat yang pada masa itu kebanyakan masih belum memiliki agama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya