SOLOPOS.COM - Pendopo, Ndalem Ageng, Pringgitan di Puro Mangkunegaran, Jl Ronggowarsito No 83, Kelurahan Keprabon, Banjarsari, Solo, Senin (29/3/2021). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Calon penerus Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunagoro IX sebagai penguasa Pura Mangkunegaran Solo yang wafat pada Jumat (13/8/2021) lalu hingga kini belum ada kejelasan.

Sejauh ini, dua putra KGPAA Mangkunagoro IX yakni Gusti Pangeran Haryo (GPH) Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dan GPH Paundrakarna Jiwo Suryonegara disebut-sebut sebagai calon kuat menyandang gelar KGPAA Mangkunagoro X.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun demikian, mantan Ketua Pengurus Pusat Himpunan Keluarga Mangkunegaran (HKMN) Suryasumirat sekaligus Ketua Harian Yayasan Mangadeg Jateng-DIY, Hartono W Kusumo, punya pendapat berbeda.

Baca Juga: 2 Calon Penguasa Pura Mangkunegaran Penerus Mangkunagoro IX: Paundrakarna atau Bhre Cakrahutomo?

Hartono menilai kedua putra KGPAA Mangkunagoro IX itu tidak memenuhi syarat sebagai pemimpin kadipaten Islam penerus Mataram. Ia menyebut ada sosok lain yang memenuhi syarat yakni KRMH Roy Rahajasa.

pura mangkunegaran solo
Hartono W Kusumo. (Istimewa)

“Roy adalah cucu sulung MN [Mangkunagoro] VIII dan cucu Mr Moh Yamin yang merupakan salah satu bapak pendiri bangsa, sahabat Bung Karno dan pencetus Pancasila. [Roy] Memiliki genetik yang unggul. Insya Allah diridai Allah SWT,” katanya kepada Solopos.com, Minggu (26/9/2021).

Hartono menjelaskan sejarah menunjukkan tidak ada pola baku dalam suksesi kepemimpinan Pura Mangkunegaran Solo. Contohnya suksesi MN II yang merupakan cucu MN I. MN III yang merupakan pengganti MN II adalah cucu dari MN II.

Baca Juga: Terkait Suksesi di Pura Mangkunegaran Solo, Begini Tanggapan Keluarga

Sayidin Panatagama

Kemudian MN IV merupakan adik MN III dan MN VI juga adik dari MN V. Para penerus itu bukan putra pemimpin yang jumeneng pada saat itu tetapi punya prestasi yang membanggakan. “Demikian juga KRMH Roy Rahajasa bisa menjadi calon MN X,” katanya.

Menurutnya, GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo dan GPH Paundrakarna Jiwo Suryonegara tidak memenuhi syarat sebagai pemimpin kadipaten Islam penerus Mataram sebab harus menjadi Sayidin Panatagama.

Namun begitu, keduanya bisa diberikan tugas yang terhormat. “Ketiga mutiara itu wajib bersatu dalam kepemimpinan Pura Mangkunegaran sebagai salah satu pusat budaya bangsa. Tentunya dengan semangat tiji tibeh, mukti siji mukti kabeh,” ungkapnya.

Baca Juga: Penguasa Mangkunegaran Solo Mangkunagoro IX Wafat

Kedua putra MN IX bisa mengambil peran menjadi Pepatih Dalem/Perdana Menteri yang memimpin eksekutif sehari-hari. Selain itu menjadi Ketua dewan adat yang menetapkan aturan-aturan di kalangan pura sekaligus menjadi penasihat Mangkunagoro X.

Hartono menjelaskan para senior kerabat Pura Mangkunegaran Solo sudah menata dengan baik konstruksi kelembagaan Mangkunegaran untuk mendukung misi yang Mangkunegoro.

Misi utama Mangkunagoro adalah menjaga kelestarian serta mengembangkan budaya leluhur baik dalam seni tari, tembang, pustaka, adat istiadat, filsafat serta kearifan lokal. Dengan demikian, eksistensi Pura Mangkunegaran sebagai cagar budaya serta pusat budaya nasional dapat dipertahankan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya