SOLOPOS.COM - Ilustrasi pohon tumbang. (Sunaryo HB/JIBI/Solopos)

Selain banjir di Solo, hujan lebat juga menyebabkan 2 pohon tumbang, yaitu di Jl. Yosodipuro dan Jl. Menteri Supeno.

Solopos.com, SOLO — Hujan lebat yang mengguyur Kota Solo pada Minggu (2/10/2016) siang hingga sore, mengakibatkan dua pohon di Jl. Yosodipuro dan di Jl. Menteri Supeno, tepatnya di depan kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dsihubkominfo) tumbang. Sementara itu, genangan terjadi di beberapa tempat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kedua pohon tumbang tersebut sudah dievakuasi oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo. Kepala Pelaksana BPBD Solo, Gatot Sutanto, juga mengatakan hujan lebat sempat menimbulkan genangan di beberapa titik di Kota Solo. Genangan tersebut disebabkan oleh drainase yang tak mampu menampung limpasan air hujan.

Ekspedisi Mudik 2024

Bahkan, di beberapa tempat, air hujan masuk ke dalam rumah. “Genangan hanya persoalan drainase yang tidak bisa menampung air hujan. Sekarang sudah mulai surut,” kata Gatot saat dihubungi Solopos.com melalui sambungan telepon, Minggu (2/10/2016) petang.

Genangan juga terjadi di kawasan pasar darurat Pasar Klewer, Alun-alun Utara Keraton Solo. BPBD Solo langsung terjun ke lokasi untuk menyedot genangan Genangan disebabkan oleh lahan yang tadinya berupa lapangan terbuka dibangun menjadi pasar. “Sehingga daya serap tanah terhadap air berkurang,” terang dia.

Gatot menuturkan debit Sungai Bengawan Solo pada pukul 18.00 WIB sempat masuk ke status siaga hijau. Namun, hal tersebut tidak berpotensi masuk ke wilayah perkotaan. Baca juga: WGM Masih Normal, Jurug Siaga Hijau.

Sementara itu, Ketua Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Kelurahan Sewu, Budi Utomo, mengatakan sukarelawan sibat bersiaga di stasiun pompa banjir Pucangsawit memantau perkembangan air di Kali Sonto. Mesin pompa sempat dinyalakan pada pukul 19.00 WIB dengan ketinggian air di Kali Sonto mencapai 3,7 meter. Aliran listrik di Kampung Putat, Kelurahan Sewu, Jebres juga padam.

“Seluruh warga juga bersiap-siap menghadapi kemungkinan banjir. Mereka sudah bisa membaca situasi apakah hujan berpotensi banjir atau tidak. Jika banjir terjadi, kami segera bangun tenda,” kata Budi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya