SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO- Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Solo rencananya akan menggunakan dua sumber dana yakni berasal dari Dana Alokasi Khusus 2011 dan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Pusat.

Menurut Kepala Disdikpora Kota Solo, Rakhmat Sutomo, pihaknya bakal menganggarkan sejumlah dana guna menunjang pembangunan tiga ruang SDN Pucang Sawit No 119 pada tahun ini. Ketika ditanya Espos berapa dana yang dikucurkan pemerintah terkait ini, Rakhmat belum bisa memastikan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Ya sudah dianggarkan melalui DAK dan APBN Pusat. Ya lihat saja nanti berapa anggarannya,” ungkapnya singkat saat dijumpai Espos seusai rapat koordinasi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di Kantor Dewan Pendidikan Kota Solo (DPKS), Selasa (17/1/2012).

Ditanya lebih lanjut mengenai rencana sekolah yang akan menutup terasnya menggunakan tripleks untuk dua ruang kelas sementara, Rakhmat mengungkapkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tidak diperkenankan untuk membeli tripleks.

“BOS tidak boleh digunakan untuk beli tripleks,” jelas dia singkat.

Terpisah, Kepala Bidang Pendidikan SD dan Anak Usia Dini (AUD), Supraptiningsih, ketika ditanya soal rencana perbaikan SDN Pucang Sawit maupun penggunaan BOS dia menolak memberikan penjelasan mengenai rencana pembangunan maupun perbaikan. “Saya tidak melayani, saya sedang mengerjakan BOS. Nanti kalau ditulis di koran malah jadi kacau,” ungkap dia.

Disisi lain, Wakil Ketua DPKS, Taufiqurrahman, didampingi Ketua DPKS, Ichwan Dardiri, mengungkapkan karena kondisi bangunan sudah retak-retak dan tidak layak pakai, sebaiknya salah satu ruang yang berada di ujung dirobohkan. Bangunan itu telah berdiri sejak tahun 1970, berdasarkan informasi dari sekolah setempat ketika bangunan itu belum pernah direnovasi.

“Sebaiknya dirobohkan ruang kelas karena temboknya sudah miring dan rapuh,” jelas dia.

Lebih lanjut, Ichwan mengatakan karena kerusakan gedung sudah berat, pemerintah sebenarnya bisa menggunakan dana taktis. Dia juga menuding Disdikpora lalai, karena kerusakan sekolah level berat ini tak diprioritaskan. Ke depan pendataan sekolah rusak harus lebih rinci.

“Jangan kalah dengan administrasi yang njlimet, kebutuhan ini mendesak,” jelas dia. JIBI/SOLOPOS/Dina Ananti Sawitri Setyani

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya