SOLOPOS.COM - AKTIVITAS SEKOLAH -- Para siswa sebuah SMK di Solo tengah mengikuti praktik teknik otomotif beberapa waktu lalu, Perda pendidikan yang akan segera diberlakukan bakal mempersyaratkan adanya audit anggaran yang harus dilakukan semua sekolah. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Solopos.com, SOLO—Kalangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Solo menyambut gembira keputusan pemerintah yang membolehkan sekolah kejuruan tersebut menggelar praktik di sekolah.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim, mengatakan SMK di semua wilayah Indonesia diperbolehkan mendatangkan siswa ke sekolah, khusus untuk praktik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“SMK dan perguruan tinggi di semua zona [Covid-19] boleh melakukan pembelajaran praktik di sekolah, bukan teori. Hanya pelajaran produktif yang harus menggunakan mesin-mesin/laboratorium apalagi yang menentukan kelulusan. Tapi [praktik di sekolah] harus dengan protokol kesehatan yang diperketat,” ujar Nadiem, Jumat (7/8/2020).

Anak-Anak Jenuh, Bulan Depan Bupati Karanganyar Jajal Sekolah Tatap Muka

Kepala SMKN 2 Solo Sugiyarso mengatakan praktik bagi siswa SMK merupakan bagian dari pembelajaran yang tidak dapat dipisahkan. Sehingga ketika pembelajaran jarak jauh (PJJ) diterapkan saat ini, terasa ada yang hilang karena siswa tidak bisa berpraktik dengan sarana yang ada di sekolah.

“Kami menyambut gembira keputusan Pak Menteri [Mendikbud] yang membolehkan siswa praktik di sekolah. Karena kita tidak bisa membayangkan jika sekolah SMK tanpa praktik,” ujarnya Sabtu (8/8/2020).

Sugiyarso mengatakan saat ini sekolahnya sudah siap dengan sarana dan prasarana kesehatan dana kebersihan yang menunjang penerapan protokol kesehatan pencegahan persebaran Covid-19. “Sejak awal sudah kami siapkan, mulai dari fasilitas kebersihan hingga penerapan protokolnya. Tinggal menunggu izin dinas [Dinas Pendidikan dan Kebudayaan/ Disdikbud Jawa Tengah] dan Wali Kota Solo selaku pemimpin daerah,” imbuhnya.

Agar Masyarakat Karanganyar Tak Resah, Kontak Erat Covid-19 Ikut Tes Swab

Wakil Kepala SMK Warga, Solo, Wahyudi mengatakan praktik merupakan salah satu usulan pengecualian utama SMK di masa PJJ. “Sebelumnya kami mengusulkan kepada pemerintah agar di SMK ini minimal siswa dibolehkan masuk untuk praktik. Karena tanpa praktik, keterampilan siswa sangat minim,,” ujarnya.

 

Tunggu Izin

Ia mengakui keberadaan siswa di sekolah akan membawa konsekuensi penerapan protokol kesehatan yang ketat. Menurutnya hal ini tetap bisa dilakukan dan diperkuat dengan adanya pengawasan. Saat ini di sekolah sudah dibentuk satgas Covid-19 yang bertugas melakukan berbagai upaya pencegahan penularan Covid-19, termasuk pengawasan.

“Prinsipnya kami sudah siap kalau nanti anak-anak masuk praktik. Ruangan praktik untuk kelas VII, VII, dan IX di SMA Warga memang sudah terpisah sehingga potensi kerumunan siswa bisa ditekan. Satgas [Covid-19] sekolah juga sudah dibentuk sehingga pengawasan kepada siswa tidak hanya dilakukan saat mereka di sekolah tetapi juga memastikan siswa sampai di rumah kembali,” ujarnya.

Puluhan Mobil Antik Adu Molek di Karanganyar, Selfie Kuy!

Sementara itu, Kepala Cabang Disdikbud Wilayah VII Jawa Tengah yang membawahi Solo dan Sukoharjo, Suyanta, mengatakan saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari Kepala Disdikbud Jawa Tengah mengenai tindak lanjut keputusan Mendikbud tersebut.

“Kami menunggu koordinasi dengan induk. Intinya, praktik di sekolah boleh, tapi harus ada izin dari kepala dinas, kepala daerah, dan izin orang tua siswa bersangkutan. Jadi kami juga akan menunggu izin Wali Kota Solo dan Bupati Sukoharjo. Kalau mereka oke, nanti tinggal kesiapan sekolah masing-masing dan izin orang tua,” ujar Suyanta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya