SOLOPOS.COM - Siswa SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar mengikuti sosialisasi dan praktik safety riding bersama Honda Jawa Tengah, Selasa (19/4/2016). (Sri Sumi Handayani/JIBI/Solopos)

Sekolah Karanganyar SMK Muhammadiyah 3 menjadi pelopor sekolah safety riding.

Solopos.com, KARANGANYAR – Siswa SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar kelas 11 Otomotif 7, M. Mahendra Tama, mencoba mengendalikan laju sepeda motor matik warna putih. Dia harus meliukkan badan ke kiri dan kanan supaya sepeda motor tetap melaju pada papan keseimbangan. Papan dari besi selebar 30 sentimeter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Tama, sapaan akrab M. Mahendra Tama, sedang mempraktikkan safety riding dengan meniti papan keseimbangan. Tama mengenakan kaos, celana, sepatu, kaus tangan, dan helm standar saat menjajal papan keseimbangan safety riding.

“Ini aturannya. Pakai pakaian dan kelengkapan safety riding. Matik lebih gampang ketimbang motor bebek atau motor cowok. Cuma ini agak berat,” kata Tama saat ditemui solopos.com seusai mempraktikkan safety riding di jalan kecil di sebelah barat SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar, Selasa (19/4/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar menjadi satu-satunya sekolah di Kabupaten Karanganyar yang ditunjuk PT Astra Honda Motor melaksanakan program Sekolah Safety Riding Mandiri (SSRM).

Instruktur Safety Riding Honda Jawa Tengah, Suko Edi, menuturkan PT Astra Honda Motor ingin melatih 41 sekolah se-Indonesia. Mereka akan menjadi penyuluh mandiri tentang keselamatan berkendara.

SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar menjadi sekolah ke-39. Program SSRM diawali dengan membentuk komunitas dan melantik sepuluh siswa SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar menjadi pelopor keselamatan di sekolah. Selanjutnya, mereka akan mendapat pelatihan keterampilan berkendara dan etika berlalu lintas di Semarang.

“Sekolah tidak tergantung pada Astra dan Polisi. Sepuluh orang itu akan menyosialisasikan ilmu kepada teman-teman saat masa orientasi siswa atau program sekolah lainnya. Program selanjutnya adalah bimbingan SIM C,” tutur Suko saat ditemui solopos.com di sela-sela acara.

Suko mengklaim pelatihan itu dapat mengurangi budaya nembak SIM C. Suko berharap program percontohan di SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar dapat menular ke sekolah lain. Selain itu, sekolah percontohan diharapkan memiliki layout latihan praktik SIM C. Suko menjelaskan PT Astra Honda Motor sudah memiliki program serupa dengan nama berbeda pada tahun lalu, yakni Kampung Safety.

“Sasaran berikutnya adalah pelajar. Akan ada evaluasi apakah program di sekolah jalan atau enggak. Setelah Karanganyar, kami ke Purwantoro Kabupaten Wonogiri dan Solo. Kalau program jalan, masyarakat sekitar bisa ikut memanfaatkan,” jelas dia.

PT Astra Honda Motor juga menyosialisasikan tiga pilar kesematan, yakni manusia aman, kendaraan aman, dan lingkungan aman. Manusia aman melalui penyuluhan, kendaraan aman dalam bentuk perawatan, dan lingkungan aman terkait peraturan. Sementara itu, Wakil Kepala Kesiswaan SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar, Burhan Mustaqim, menyampaikan pihak sekolah akan menyinkronkan dengan program PT Astra Honda Motor.

Dia menilai program itu tidak merugikan sekolah. Hal senada disampaikan Kepala SMK Muhammadiyah 3 Karanganyar, Ngadiyo, menyampaikan harapan program safety riding dapat merangsang siswa berkendara dengan tertib dan sopan.

“Endingnya itu [tertib dan sopan]. Anak-anak dapat menjadi pelopor keselamatan bagi teman-temannya. Ini bagian dari kurikulum pembelajaran dan program kerja mendidik siswa berkendara dengan baik dan benar demi keselamatan berlalu lintas,” ujar dia.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya