SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/dok)

Sekolah Jogja diusulkan dapat menerapkan pendidikan multikultural.

Harianjogja.com, JOGJA – Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta mengusulkan pendidikan multikultural dapat diterapkan di sekolah sebagai salah satu mata pelajaran yang diampu untuk mengembangkan sikap toleransi bagi siswa.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

“Kami akan sampaikan terkait pendidikan multikultural ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,” kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) DIY, Nizar Ali seusai acara Silaturahim Tokoh Lintas Agama di Markas Polda DIY, Jumat (24/7/2015).

Ia mengatakan, pendidikan yang mengajarkan nilai-nilai keragaman dan toleransi sangat diperlukan sejak dini untuk mengantisipasi potensi gesekan sosial mengingat Indonesia memiliki suku, ras, agama yang majemuk.

Dia menilai pengajaran mengenai wawasan multikultural bagi siswa hingga saat ini masih cenderung minim, dan belum secara khusus disisipkan dalam mata pelajaran tertentu.

“Padahal siswa SD saja sudah ada yang membuat jarak antara yang seagama dan yang bukan seagama,” kata dia.

Pendidikan multikultural tersebut, menurut Nizar, jika arahnya terkait dengan persoalan agama kemungkinan dapat disisipkan dalam mata pelajaran agama.

Menurut dia, masyarakat beragama seharusnya menyadari bahwa toleransi merupakan bagian utama dalam ajaran agama.

“Sementara toleransi tidak bisa berdiri sendiri karena terkait erat dengan hal lain yaitu pluralitas,” kata dia.

Sehingga dalam kehidupan sosial seharusnya dapat diimplementasikan dengan berbuat baik dalam bertetangga baik yang seiman maupun bukan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya