SOLOPOS.COM - Ilustrasi pendidikan inklusif (Dok/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SRAGEN – Sebanyak 85 sekolah mulai jenjang Tk, SD, hingga SMP di Kabupaten Sragen menjadi rintisan pendidikan inklusif.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sragen, Endang Handayani, melalui Kabid Pendidikan Dasar, Kusmanto, menjelaskan sekolah-sekolah tersebut menjadi rintisan pendidikan inklusif mulai tahun ini.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dia merinci sekolah yang menjadi rintisan pendidikan inklusif yakni  58 SD serta delapan SMP sementara sisanya merupakan TK.

“Meski hanya ada satu siswa berkebutuhan khusus, tetapi bisa menjadi rintisan sekolah inklusif,” jelas dia di sela-sela sosialisasi pendidikan inklusif di Ruang Sukowati Setda Sragen, Rabu (17/9/2014).

Kusmanto menambahkan pihaknya sudah menyiapkan grand design pendidikan inklusif di Sragen. Pihaknya berharap pada 2015 semakin banyak sekolah di Bumi Sukowati yang menjadi sekolah rintisan pendidikan inklusif.

“Pada 2015 nanti kami harapkan jumlah sekolah inklusif di Sragen meningkat 15%-20% termasuk jumlah kelompok kerja,” urai dia.

Pembicara dari UNS dalam sosialisasi tersebut, Prof. Sunardi, menjelaskan Sragen menjadi salah satu kabupaten yang ditunjuk oleh Direktorat Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKLK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi kabupaten yang menerapkan sekolah rintisan inklusif.

“Setiap kecamatan harus ada sekolah SMP dan SD inklusif. Untuk tingkat kabupaten harus ada SMA dan SMK inklusif,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya