SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL: Beberapa sekolah di Gunungkidul mengaku kekurangan buku non mata pelajaran yang di-Ujian Nasional-kan. Buku-buku seperti kesenian, olahraga, bahasa jawa, dan keterampilan lain minim jumlahnya. Buku-buku tersebut biasa diberikan oleh Kemendiknas melalui Disdikpora.

Wakil Kepala SMP N 1 Karangmojo, Warsoyo kepada Harian Jogja, di ruang kerjanya, Rabu (8/6) menjelaskan, di perpustakaan sekolahnya yang merupakan RSBI hanya terdapat satu hingga dua judul saja untuk buku mata pelajaran non UN.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Warsoyo yang juga mengajar seni rupa mengaku kesulitan tiap kali akan mencari referensi seputar buku pelajaran lain yang akan diajarkan kepada siswanya. Padahal buku mata pelajaran UN terdapat sekitar 10 judul yang merupakan bantuan dari pemerintah.

“Ini jadinya tidak seimbang, jadi lebih banyak mata pelajaran yang di-UN-kan bukunya yang diberikan oleh pemerintah. Memang ada nilai positifnya karena guru harus kreatif, tapai kalau menjadikan kreatif itu kan harusnya ada buku” terangnya.

Terpisah, Kepala SMA N Karangmojo, Sutarman turut mengeluhkan minimnya buku pelajar non UN di sekolahnya. Senada dengan Warsoyo, menurut Sutarman buku pelajaran UN mencapai 5 hingga 10 judul buku, sementara pelajaran non UN tak lebih dari dua buku.

Pihaknya berharap pemerintah lebih arif dalam menentukan kebijakan sehingga tidak terjadi dualisme mata pelajaran. (Harian Jogja/Sunartono)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya